Pertama menurut Siti adalah metode penyelenggaraan yang baik dengan tata panggung, pencahayaan dan lainnya. Selain itu, ia juga mengaku senang bisa memasuki Gedung Parlemen. Hal tersebut juga dirasakan oleh siswa-siswi yang belum pernah berkunjung ke Ibu Kota.
"Jakarta hanya mereka lihat di televisi dan di buku, begitu terpilih mewakili Provinsi ke Jakarta mereka sangat antusias. Antusias semakin tinggi saat menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang. Lalu saat menginjakkan kaki di Jakarta melihat gedung tinggi, merasakan tempat wisata dan permainan, serta berkenalan dengan teman baru dari berbagai daerah. Intinya, mereka sangat senang sekali tidak terbayangkan," ucap Siti Sumiwati, Minggu (3/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Siti mengatakan bahwa kehadiran sekolahnya dalam ajang LCC ini menjadi berkah tersendiri untuk dirinya dan para siswa-siswi.
"Berkah buat kami kembali mengikuti LCC nasional di 2019, setelah sebelumnya pada 2015 pernah ikut juga tapi tidak sampai final. Nah, pada tahun inilah kami berjuang lebih keras. Berkah lainnya yaitu, ketika kami di Jakarta banyak sekali hal-hal baru yang kami dapati di Jakarta, yang belum pernah kami temui di daerah seperti mode pendidikan, pengetahuan dan lain-lain," ucap Siti Sumiwati.
Namun sayangnya, ada satu momen emosional yang dibeberkan Siti, yaitu saat mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia tepat sehari saat dirinya sedang di Jakarta.
"Saya sedih sekali, tapi melihat antusias dan gembiranya para siswa mendapat kehormatan sampai ke Jakarta berlaga di kompetisi bergengsi serta bersemangat untuk merebut posisi terhormat juara satu nasional. Membuat saya sangat terharu dan tetap berada di Jakarta menemani mereka selain memang sudah tugas saya dampingi mereka, setelah saya jelaskan dengan keluarga di sana," tambahnya.
Namun sayangnya, tim SMA Negeri 1 Baubau tidak berhasil menang dan harus berhenti di babak penyisihan. Tapi Siti menegaskan hal tersebut bukan menjadi persoalan, sebab segala kemampuan dari peserta sudah dikerahkan.
"Saya tekankan ke anak-anak juga yang penting adalah pengalaman, sebab pengalaman tidak bisa dibeli tapi sebuah kesempatan banyak pengalaman luar biasa yang mereka peroleh, antara lain menginjakan kaki di Jakarta terutama di Gedung Parlemen, lalu beradu kemampuan dengan anak-anak pintar pilihan dari semua provinsi di Indonesia. Dengan pengalaman itu, kualitas mental dan intelektualitas mereka akan semakin berkembang," tutupnya. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini