Trotoar Fatmawati Jadi Area Parkir Liar, Satpol PP: Sudah Sering Ditertibkan

Trotoar Fatmawati Jadi Area Parkir Liar, Satpol PP: Sudah Sering Ditertibkan

Audrey Santoso - detikNews
Minggu, 03 Nov 2019 08:13 WIB
Foto: Kondisi trotoar di daerah Fatmawati, Jaksel (Matius Alfons/detikcom)
Jakarta - Alih fungsi trotoar di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan (Jaksel) menjadi tempat parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) tak dipungkiri oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jaksel. Kendaraan yang parkir dan pedagang yang mangkal di jalur pejalan kaki itu disebut sering ditertibkan, namun masih saja nakal.

"Sebenarnya sih di traffic light Fatmawati sudah seringkali kami tertibkan. Jadi sebenarnya itu kebetulan saja memang ada yang masih nakal. Kami sudah rutin pagi, siang, sore menjaga kondisi areal trotroal Fatmawati supaya steril dari PKL dan parkiran liar," kata Kasatpol PP Jaksel Ujang Hermawan kepada detikcom, Sabtu (2/11/2019).

Ujang berharap masalah ini menjadi perhatian petugas Pol PP di Kecamatan Cilandak dan Kebayoran Baru, agar petugas langsung mengambil tindakan tegas manakala menemukan trotoar yang digunakan tidak sesuai peruntukannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Fatmawati) ini kan (dilingkup) dua kecamatan , Cilandak dan Kebayoran Baru dan dari tingkat kota memonitoring daerah tersebut karena kan itu area MRT dan ada jalur sepedanya. Ini kan trotoar sudah rapih, nah harapan saya ya memang ini menjadi perhatian untuk anggota saya di dua kecamatan itu," ujar Ujang.

"Adapun sewaktu-waktu ada yang bandel, kita tindak. Selama ini kalau kami melihat ada kendaraan parkir liar, kami cabut pentil (ban), ada yang kami hukum push up," imbuh Ujang.




Ujang tak menampik bila upaya pihaknya itu belum efektif untuk menimbulkan efek jera . Oleh sebab itu, Ujang mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menerapkan tindakan yang dinilai lebih tegas yaitu penderekan terhadap kendaraan yang berada di trotoar.

"Setelah imbauan sudah, peringatan sudah, tinggal penertibannya dari Dishub. Karena kalau ada mobil (di trotoar), ya kita sinergi ke Dishub karena kewenangan (derek mobil) itu di Dishub. Nanti saya koordinasi dengan Dishub," tegas dia.

"Sebenarnya sudah sering dilakukan penertiban terpadu, tapi tetap saja ada pengguna jalan yang bandel," keluh dia.


Sementara menunggu hasil koordinasi, Ujang menuturkan pihaknya akan meningkatkan frekuensi penertiban dan akan mengintensifkan fungsi pengawasan. Ujang menambahkan, tak hanya dengan Dishub, dirinya juga akan mencoba berdiskusi dengan polisi terkait efek jera yang lebih efektif.

"(Solusi sementara) meningkatkan frekuensi penindakan, penertiban, pengawasan lebih intensif. Kami coba nanti, kami sidang tipiring (tindak pidana ringan) ke depannya, nanti saya akan mencoba," ucap Ujang.

"Pernah ada wilayah Jakarta Pusat itu melaksanakan sidang tipiring para pelanggar parkir liar. Kami akan berkoordinasi dengan korwas dari Polda Metro Jaya," sambung Ujang.



Besar harapan Ujang agar masyarakat sadar akan fungsi trotoar dan menghargai hak pejalan kaki serta kaum difabel. Ujang menegaskan perlu kerjasama masyarakat untuk menjaga trotoar.

"Harapan saya, selain penindakan dari petugas, masyarakat juga punya kesadaran tentang fungsi trotoar. Memikirkan pengguna jalan lainnya sehingga tidak zalim. Jadi memarkirkan kendaraannya pada tempatnya agar pejalan kaki, warga difabel dapat menggunakan trotoar sebagaimana mestinya," tandas Ujang.

Sebelumnya diberitakan, trotoar di sepanjang Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan tidak ramah bagi pejalan kaki. Hampir seluruh badan trotoar digunakan parkir liar hingga pedagang kaki lima (PKL).

Pantauan detikcom di sepanjang Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11) sore, terlihat sebagian besar badan trotoar di sepanjang jalan ini tertutup kendaraan. Selain itu, beberapa pedagang kaki lima juga menjajakan dagangannya di atas trotoar.




Terlihat beberapa pejalan kaki pun akhirnya terpaksa keluar dari trotoar karena terhalangi mobil, motor, hingga truk barang yang parkir liar di atas trotoar. Terlihat mereka bahkan terpaksa berjalan di pinggir Jalan Fatmawati.

Kondisi itu diperparah dengan adanya beberapa trotoar yang juga tertutup bekas puing-puing yang rusak. Terlihat puing tersebut menghalangi lintasan untuk disabilitas.

Salah satu pejalan kaki, Hendrik (31) mengaku merasa terganggu dengan kondisi kendaraan dan beberapa PKL yang menghalangi trotoar. Dia mengaku sia-sia dengan kondisi trotoar yang diperlebar namun malah digunakan untuk parkir liar.

"Terganggunya karena trotoar umumnya untuk pejalan kaki, jadi buat apa ada trotoar banyak tapi yang nempatin mobil-mobil. Saya juga denger pemerintah lebarin trotoar, kalau trotoar lebar-lebar tapi ujung-ujungnya yang nempatin mobil ya buat apa," kata Hendrik.

Halaman 2 dari 4
(aud/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads