Agus menerangkan IDSL sengaja dikembangkan untuk memperkuat sistem peringatan dini tsunami di Indonesia. Alat ini masih dalam kerangka penelitian.
"Terpasang di empat tempat, yaitu Marina Jambu-Banten, Pulau Sebesi - Lampung, Pangandaran dan Pelabuhan Sadeng, DIY. Data IDSL dapat diakses secara gratis di website JRC-EC dan telah dimasukkan ke sistem BMKG sebagai salah satu alat Peringatan Dini Tsunami Non-tektonik. Selain BMKG, otoritas Australia, Bureau of Meteorology (BOM) juga telah memanfaatkan sistem IDSL Indonesia," terang Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IDSL dipilih dengan dasar pertimbangan harga yang ekonomis dan mudah diaplikasikan. Teknologi ini juga dinilai mampu untuk mengirimkan transmisi data dan kerapatan data, termasuk tangkapan kamera video secara cepat.
"Alat ini mampu mengirimkan data dengan interval data setiap 5 detik, sedangkan transmisi kurang dari 20 detik. Namun, kecepatan sinyal GSM akan berpengaruh pada kecepatan tersebut. Selain itu, pengadaan alat ini bisa memanfaatkan sistem yang sudah ada, komponen di pasaran dan biaya pulsa relatif murah, sebesar Rp 60 ribu per bulan," ungkap Agus.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini