Cerita Yenny Wahid Terbang di Langit Jakarta: Udara Butek-Hutan Beton

Cerita Yenny Wahid Terbang di Langit Jakarta: Udara Butek-Hutan Beton

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Rabu, 30 Okt 2019 17:22 WIB
Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta - Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) menceritakan pengalaman terbang di langit Jakarta menggunakan helikopter. Momen ini terjadi setelah dirinya mendampingi Menko Polhukam Mahfud Md dari sebuah acara di Bandung.

"Saya mohon maaf baru bisa datang agak terlambat. Di Bandung ada acara. Dalam perjalanan ada yang menarik yang saya lihat di Bandung. Kebetulan tadi saya mendampingin Prof Mahfud Md, Menko Polhukam baru baru kita. Kami terbang memakai helikopter. Enak ya kalau menteri pake helikopter tentara," kata Yenny, Rabu (30/10/2019).

Hal itu diucapkan putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam acara 'Love Human Love Nature' di Hotel Double Tree by Hilton Jakarta, Jl Pegangsaan Timur No. 17, RT 10/RW 01, Cikini, Jakarta. Yenny mengatakan setelah itu dia melintasi wilayah Jakarta.
Dia mengaku sedih melihat warna udara Jakarta yang tidak cerah. Selain itu, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta juga sangat kurang.
"Dari atas saya langsung melihat pemandangan antara Bandung dan Jakarta. Pamandangannya bikin sesak nafas karena sangat butek. Buteknya bukan karena kabut tapi karena polusi. Jelek sekali. Menuju ke Jakarta ke bandara. Saya melihat Jakarta ini luar biasa ini adalah hutan, tapi hutan beton. Pohonnya sangat sedikit. Sedih sekali saya melihat pemandangan itu," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ratusan rumah hanya satu dua pohon yang ada. Dari atas gersang. Kalau kotanya saja sudah panas apalagi masyarakatnya. Efek sampingnya salah satu. Kadang kita perlu perspektif yang berbeda dari atas melihat masalah. Permasalahan kita soal di lingkungan hidup luar biasa gentingnya," sambungnya.


Direktur Wahid Foundation ini mengatakan masalah lingkungan memang jadi masalah besar dunia. Menurutnya, umat beragama dapat berperan menghadapi masalah lingkungan ini.

Secara khusus dia bicara bahwa umat Islam diperintahkan Allah untuk menjaga lingkungan yang disampaikan lewat Alquran. Konsep Islam agama rahmatan lil alamin mesti dikaitkan pada isu lingkungan.

"Ketika umat Islam mencurahkan energinya justru untuk berjuang mempertahankan lingkungan hidup. Maka akan tercipta persepsi publik yang baik tentang Islam. Yang paling utama kewajiban sebagai seorang muslim untuk membawa maslahah," tuturnya.

Dia mengajak umat Islam untuk membuat gerakan baru. Yenny memakai kata hijrah yang menurutnya tak bisa dibatasi hanya sekadar perubahan pada persoalan pakaian dan ibadah utama seperti salat dan puasa. Sehingga gerakan ini bisa membuat dunia jadi lebih baik.

"Salah satu hal yang membuat frustrasi di Jakarta adalah kita sudah melakukan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, tapi ketika tukang sampah datang semuanya jadi satu dicampur di truk lagi. Jadi kemudian banyak pihak merasa buat apa dipisah. Isu ini memang memerlukan penanganan yang eksklusif baik pemerintah pusat, lokal maupun individu punya peran penting. Ketika kita bersama-sama kita melakukannya walaupun akan panjang perjalanan ini maka kalau tidak yang terjadi hanya kerusakan di muka bumi," ungkap dia.
Halaman 2 dari 2
(jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads