Kepala SDN 2 Pasirkupa, Huriyati, bercerita, ada 324 siswa yang belajar di sekolahnya. Sedangkan sekolah hanya memiliki 6 ruangan kelas dengan kondisi ruangan yang masing-masing terpisah.
Sejak 8 tahun lalu, karena kekurangan ruangan, sebagian siswanya sudah 2 kali menumpang ke madrasah. Pertama, ke madrasah yang kemudian sudah tidak layak dan kedua ke madrasah yang lokasinya 200 meter dari sekolah asal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena menumpang itulah, kegiatan belajar-mengajar sebagian siswa digelar sambil lesehan. Hal ini karena situasi madrasah tidak memiliki kursi dan meja yang lengkap. Tiap kelas yang menumpang total ada 68 orang terbagi dari kelas IV yang dibagi ke dua rombongan belajar dan kelas III ke satu rombongan belajar.
"Sudah sejak 8 tahunan, karena kita numpang di madrasah orang. Kan madrasahnya tidak punya mebeler," kata Huriyati saat dihubungi di Lebak, Banten, Rabu (30/10/2019).
Masalah lain, katanya, sekolah ini juga tidak dalam satu kompleks belajar. Sekolah dibagi dalam 2 bagian yang terpisah oleh jalan raya. Sedangkan siswa yang menumpang, lokasinya 200 meter dari sekolah asal.
"Jadi sekolahnya tidak ngomplek," ujarnya.
![]() |
Huriyati mengaku baru satu bulan menjadi Kepala SDN 2 Pasirkupa. Kepala sekolah sebelumnya, sudah konsultasi kepada pihak Pemkab Lebak, termasuk ada anggota DPRD datang ke sekolah. Namun sampai sekarang belum juga ada solusi perbaikan dan penambahan ruang belajar baru.
"Datang ke sini cuma nggak ada (perbaikan), kontribusinya tidak ada, jadi meneng bae (diam saja)," paparnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini