Eks Presdir Lippo Cikarang Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Presdir Lippo Cikarang Mangkir dari Panggilan KPK

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Senin, 28 Okt 2019 19:20 WIB
Eks Bos Lippo Cikarang Bartholomeus Toto (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang Bartholomeus Toto mangkir dari panggilan penyidik KPK. Toto yang juga telah berstatus tersangka kasus suap terkait proyek Meikarta itu tidak memberikan keterangan apapun soal kehadirannya.

"Penyidik belum memperoleh konfirmasi alasan ketidakhadirannya," kata Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati, Senin (28/10/2019).

Panggilan ini merupakan yang kedua bagi Toto. Sebelumnya dalam panggilan pertama Toto memenuhi panggilan KPK, tetapi yang bersangkutan belum ditahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toto merupakan tersangka baru dalam pusaran kasus Meikarta. Selain Toto, KPK juga menjerat mantan Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa sebagai tersangka.




Toto dijerat KPK sebagai tersangka karena diduga memberi suap kepada eks Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin. KPK menduga Toto merestui pemberian duit Rp 10,5 miliar kepada Neneng untuk memuluskan perizinan Meikarta.

Sementara Iwa ditetapkan KPK sebagai tersangka karena diduga menerima suap Rp 900 juta. Duit itu diduga terkait pengurusan Peraturan Daerah tentang RDTR Kabupaten Bekasi.

Toto mengatakan sejak Desember 2018 sudah tidak menjadi bagian dari di PT Lippo Cikarang. Toto juga membantah telah memberikan suap senilai Rp 10,5 miliar terkait perizinan proyek Meikarta.

"Mengenai yang temen-temen media beritakan, kok Rp 10,5 miliar? Sebetulnya waktu saya jadi saksi juga itu sudah saya bantah dalam sidang. Sekretaris saya dulu juga si Melda itu udah nggak ada," kata Toto setelah diperiksa KPK saat itu.


Simak juga video "Penggeledahan Selesai, KPK Bawa 2 Koper dari Ruangan Sekda Jabar" :

[Gambas:Video 20detik]

(abw/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads