Festival ini diselenggarakan bersama antara KBRI, Bangladesh, Filipina, Korea, India, dan Thailand. Festival dilakukan di area kantor KBRI Lisabon, dengan menyajikan masakan Indonesia seperti rendang, sate ayam, bakmi goreng, nasi bakar, martabak telur, lumpia, kue lapis, onde-onde serta minuman tradisional Indoensia, seperti Wedang secang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ratusan abad silam penjelajah Portugis berlayar ke Asia, untuk menemukan jalur perdagangan rempah-rempah. Rempah tersebut menjadi kekuatan bumbu masakan yang kami santap tadi dan kami beruntung dapat menemukannya di Portugal," ujar Divisi Promosi Asia di Museu Santa Casa MisericΓ³rdia Ricardo da Costa,yang turut hadir bersama keluarganya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (27/10/2019).
Selama festival, pengunjung dapat mengenal kesamaan karakteristik kuliner dari tiap negara di Asia. Kesamaan karakter ini disebut merupakan hasil interaksi antarbangsa Asia sejak ratusan tahun lalu.
"Ternyata kuliner di Asia terdapat kemiripan pada rasa dan tampilan, kekayaan bumbu dan rempah sangat mengagumkan," ujar mahasiswa Universitas Lisabon Alexandra Xavier.
Selain makanan Indonesia, masyarakat juga bisa menikmati makanan dari negara Asia lainnya seperti dak-galbi dan bulgogi dari Korea, adobang manok dan pancit dari Filipina, thai chicken curry dan mango sticky rice dari Thailand, briyani dari Bangladesh dan samosa makanan dari India.
Tercatat sebanyak lima ratus pengunjung thadir dalam festival kuliner tersebut. Selain kuliner pengunjung juga di diberikan hiburan dengan diputarkannya lagu dari masing-masing negara.
(dwia/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini