"Korban ini kembaran. Kalau korban ini lahir duluan dari pada saudaranya," kata Kapolsek Kebon Jeruk AKP Eric Sitepu kepada wartawan di kantornya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (25/10/2019).
Korban sempat diasuh selama 6 bulan oleh neneknya atau mertua pelaku. Sang mertua mengira pelaku pilih kasih lantaran korban berbadan lebih kurus dari saudara kembarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saudara kembarnya saat ini diasuh oleh keluarganya," tambah Erick.
Hal ini kemudian memicu pelaku untuk 'menggemukkan' badan korban dengan air galon. Korban digelonggong air secara terus-menerus hingga perutnya kembung.
"Bagaimana bisa membuat gemuk dari masalah ekonomi, dalam rumah tangganya emang tidak mempunyai gizi yang cukup. Pelaku mengambil jalan pintas agar terlihat gemuk dengan memasukkan sejumlah air setelah di isi akan terlihat gemuk, pikirannya pelaku," jelas Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandhy Idrus.
Namun emosinya itu menimbulkan petaka. Korban pun mengalami mual-mual hingga kejang-kejang.
NP kemudian membawa korban ke klinik terdekat. Namun karena tidak ada bidan, pelaku kembali ke kontrakan di Duri Kepa, Kebon Jeruk dan mengganti pakaian korban yang basah dengan yang kering.
Pelaku kemudian meminta tolong ke tetangganya. Dengan dibantu tetangga, korban dibawa ke rumah sakit.
Namun sayang, korban sudah tidak bernyawa setibanya di rumah sakit. Pihak rumah sakit yang melihat kecurigaan pada jasad korban kemudian melaporkan ke polisi.
Polisi kemudian menginterogasi NP. Semula, NP tidak mengakui perbuatannya hingga akhirnya ia mengakuinya.
Halaman 2 dari 1