"Jadi memang sampai hari ini sedang dalam penyelidikan pihak berwajib sebab insiden itu," kata Supriyatno dalam keterangan tertulis, Kamis (24/10/19).
Meski demikian, dia menuturkan, perihal ketersediaan BBM untuk wilayah Bandung Raya berada di posisi aman pascainsiden tersebut. Selain itu, PT Pertamina telah melakukan penanganan jangka menengah melalui RAE (regular alternative emergency).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganan jangka menengah melalui RAE. Untuk menyikapi kekurangan suplai wilayah Bandung dan sekitarnya, akan dilakukan melalui suplai dari Cikampek dan Jakarta," ucapnya.
Berdasarkan laporan yang dirangkum BPBD Jabar, insiden tersebut berawal dari ledakan pipa distribusi BBM segmen Ujung Berung-Padalarang. Menurut Supriyatno, semua pihak, termasuk PT Pertamina, bahu-membahu memadamkan api.
"BPBD Jabar langsung berkoordinasi dengan BPBD Kota Cimahi. Pemadam kebakaran Kota Cimahi langsung terjun ke lapangan. Pertamina pun mengerahkan armada pemadam kebakarannya, sehingga dalam waktu dua jam api sudah padam," katanya.
Sebagai informasi, sebanyak 25 unit kendaraan pemadam kebakaran yang berasal dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat diturunkan untuk memadamkan api. Selain itu, PT Pertamina menurunkan armada untuk memadamkan api menggunakan cairan khusus.
Tonton video WNA Pekerja Proyek Kereta Cepat Tewas dalam Kebakaran Pipa Pertamina:
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini