Kritik Jokowi, Dema UIN: Kami Tak Pakai Baju Putih, Datang Bukan untuk Jabatan

Kritik Jokowi, Dema UIN: Kami Tak Pakai Baju Putih, Datang Bukan untuk Jabatan

Rolando - detikNews
Senin, 21 Okt 2019 17:58 WIB
Demo Mahasiswa di Patung Kuda (Foto: Rolando/detikcom)
Jakarta - Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar unjuk rasa sehari usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilantik. Mahasiswa menyinggung agenda Jokowi yang pada hari ini bertemu dengan para calon menteri.

"Kepada para penguasa-penguasa di ujung jalan sana, Pak Jokowi, pesan yang harus kami sampaikan pertama kami tidak datang menggunakan kemeja putih. Kami tidak datang untuk embel-embel jabatan, tapi kami datang membawa satu nilai yang pada periode lalu Pak Jokowi gagal mengurusinya," kata Ketua Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Sultan Rifandi, saat berorasi, di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2019).

"Itu mengapa kemudian saat hari pertama Pak Jokowi bekerja mahasiswa sudah kembali turun ke jalan untuk mengkritiknya," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sultan lalu menyindir sejumlah spanduk relawan Jokowi yang berada di sekitar Patung Kuda. Dia menanyakan posisi keberpihakan Jokowi.

"Kedua, pesan-pesan spanduk yang tempel oleh Projo, Projo, rakyat dimusuhi, saya katakan bahwa Presiden Projo atau Presiden rakyat? Bapak ini presiden pendukungnya saja atau Presiden seluruh rakyat Indonesia?" ujar Sultan.



Lebih lanjut, Sultan mengatakan ada hal yang belum ditunaikan Jokowi pada periode pertama. Jokowi, kata Sultan, justru bagi-bagi 'roti' di Istana Presiden.

"Maka saat ada pelantikan, ada aksi mahasiswa hari ini, bahwa ada rapot merah ketika kabinet Pak Jokowi lalu saat bekerja. Inilah mengapa saat hari pertama Pak Presiden bekerja, kami sudah memberikan catatan bahwa pada periode lalu ada yang belum selesai, bahkan sampai detik ini, ketika roti dibagikan tapi solusi diabaikan," ucap Sultan.



Sultan lalu mengingatkan kemungkinan roda pemerintahan Jokowi ke depan tanpa adanya oposisi. Dia mengatakan mahasiwa siap menjadi opsisi pemerintah lima tahun ke depan.

"Ingat 5 tahun ke depan mungkin tidak ada parpol yang oposisi, tidak ada parpol yang mengkritisi, tapi mahasiswa akan menjadi partai non struktural akan menjadi partai tanpa kepentingan, tanpa jabatan. Mahasiswa akan setia pada kepentingan rakyat," imbuhnya.

Sebelumnya sejumlah tokoh nasional yang digadang-gadang menjadi calon menteri silih berganti memenuhi panggilan Presiden bertemu Jokowi pada hari ini. Mereka di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud Md; founder Gojek, Nadiem Makarim; dan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu.

Ada juga eks CEO Net TV, Wishnutama; eks TKN Erick Thohir; Kapolri Jenderal Tito Karnavian; Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Selain itu, Nico Harjanto, Pratikno, dan Fadjroel Rachman turut merapat ke Istana.

Selain itu, Ketum Gerindra Prabowo Subianto tiba ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Prabowo datang bersama Waketum Gerindra Edhy Prabowo.

Pantauan di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Prabowo datang sekitar pukul 16.15 WIB, Senin (21/10). Ia datang mengenakan kemeja putih dengan celana cokelat khas seragam Gerindra. Kemejanya tak seperti yang biasa dia gunakan.
Halaman 2 dari 2
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads