Ada 'Joker' di Tengah Massa BEM SI yang Tertahan di Patung Kuda

Ada 'Joker' di Tengah Massa BEM SI yang Tertahan di Patung Kuda

Rolando F Sihombing - detikNews
Senin, 21 Okt 2019 16:40 WIB
Salah satu massa dari BEM SI yang berdemo di Patung Kuda berdandan ala Joker. (Rolando/detikcom)
Jakarta - Ada seorang mahasiswa yang berpenampilan berbeda saat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berdemo di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Mahasiswa tersebut berpenampilan menyerupai tokoh film 'Joker'.

Pantauan detikcom, massa BEM SI masih tertahan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2019). Salah seorang mahasiswa merias wajahnya menggunakan cat berwarna merah, biru, dan putih sehingga menyerupai Joker.

Mahasiswa tersebut sempat ikut long march di Jalan Medan Merdeka Selatan hingga akhirnya tertahan di Patung Kuda, tempat kawat duri dipasang dan personel kepolisian berjaga. Saat long march, mahasiswa tersebut berjalan paling di depan massa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa yang hendak menuju Istana Negara ditahan polisi di area Patung KudaMassa yang hendak menuju Istana Negara dibendung polisi di area Patung Kuda. (Farih Maulana/detikcom)


Selain mahasiswa yang wajahnya menyerupai Joker, ada poster-poster unik yang dibawa massa mahasiswa. Beberapa poster tersebut di antaranya bertulisaan 'Cidro Janji Tegane Kowe Ngapusi' dan 'Gakpapa Make Up Ku Luntur, Keadilan Jangan!'.

Saat ini, unjuk rasa BEM SI masih berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Massa awalnya ingin menggelar demo di Istana Presiden. Mereka masih tertahan oleh kawat berduri dan personel kepolisian.



Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan untuk mengawal unjuk rasa di depan Istana Negara siang ini. Ada ribuan personel gabungan TNI-Polri yang akan mengamankan aksi mahasiswa ini.

Poster yang dibawa massaPoster yang dibawa massa. (Rolando/detikcom)


"Sebanyak 1.500 personel disiapkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi detikcom, Senin (21/10).

Sebelumnya, BEM SI menganggap pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih merupakan momen penting. BEM SI menyatakan tidak berdemo saat pelantikan kemarin dan berencana unjuk rasa pada hari ini.

Mahasiswa membawa poster dalam demo bernada kecewaMahasiswa membawa poster dalam demo bernada kecewa. (Rolando/detikcom)

"Pelantikan pemerintahan baru, menjadi sebuah momen penting untuk mengubah arah bangsa. Kami memandang bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden merupakan momen penting, hasil dari proses demokrasi yang wajib kita hormati bersama," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Muhammad Nurdiyansyah, dalam keterangannya, Minggu (20/10).

"Oleh karenanya, upaya menghalangi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, bukanlah cara penyampaian pendapat yang bermartabat dan bagian dari demokrasi yang baik. Aliansi BEM Seluruh Indonesia pun, menegaskan bahwa kami tidak terlibat dalam setiap upaya penghalangan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia," sambung Ketua BEM IPB ini.
Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads