Arteria: DPR Tak Terima Revisi UU KPK Dikaitkan Banyak Anggota yang Tertangkap

Arteria: DPR Tak Terima Revisi UU KPK Dikaitkan Banyak Anggota yang Tertangkap

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 16 Okt 2019 19:20 WIB
Arteria Dahlan (Isal/detikcom)
Jakarta - Dalam sebuah diskusi di Universitas Negeri Jakarta, anggota DPR dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan berkomentar lebih lanjut soal revisi UU KPK. Ia mengatakan DPR tak terima jika revisi UU KPK dikaitkan dengan kasus banyaknya anggota DPR yang ditangkap.

"Tapi DPR nggak bisa terima di mana dikaitkan revisi UU KPK karena DPR-nya banyak ditangkap," ujar Arteria di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (16/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mendukung penuh penangkapan pejabat-pejabat yang terbukti terlibat korupsi. Arteria turut menyinggung pula kasus yang menjerat Setya Novanto.

"Ketua DPR RI aja ditangkap, orang deketnya siapa-siapa pun ditangkap dan DPR nggak pernah marah-marah," ujarnya.



Ia mempertanyakan adanya anggapan revisi UU KPK sebagai bentuk sikap DPR untuk membela koruptor. Arteria berkilah DPR juga ingin melihat KPK kuat, sehingga butuh adanya revisi dalam UU KPK.

"Nggak ada yang kita kurangi dan kita semua pengin betul bagaimana KPK-nya kuat, bagaimana penegakan hukumnya bisa bagus, jangan sampai negara ini rusak karena korupsi, ini tapi saya ingin mengingatkan Adik-adik, tujuan bernegara itu bukan memberantas korupsi, ini hanya sebagian kecil dari tugas pemerintahan. Jadi jangan otak kita dibalik-balik," ujar Arteria.



Ia meminta para mahasiswa tidak terhipnotis oleh OTT KPK. Menurutnya, banyak tugas KPK yang terbengkalai.

"Tujuan kita bernegara bagaimana melihat negara adil makmur, bukan yang lain, bagaimana pemberantasan korupsi, sama kita harus berantas, sama hebatnya, tapi jangan KPK-nya yang dominan. Ya nggak begitu, Adik-adik kan tangkapan OTT-nya terhipnotislah, KPK-nya hebat koruptor banyak ketangkep. Tugas KPK itu banyak sekali, ada 6 tugasnya, tidak hanya menindak yang tadi, bagaimana pencegahan, bagaimana monitoring, bagaimana supervisi yang lainnya dikerjakan nggak," ujar Arteria.
Halaman 2 dari 2
(isa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads