'Habib' Irshad: Saya Emosi Usai Tahu Tulisan Ninoy soal Prabowo dan Anies

'Habib' Irshad: Saya Emosi Usai Tahu Tulisan Ninoy soal Prabowo dan Anies

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 16 Okt 2019 12:23 WIB
Tersangka penganiaya Ninoy Karundeng, Irshad Ahmad (Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Irshad Ahmad mengaku sempat memukul pegiat medsos Ninoy Karundeng di Masjid A-Falaah, Pejompongan, Jakarta Pusat. Pria yang dipanggil 'habib' oleh para tersangka lain ini mengaku hanya tersulut emosi setelah mengetahui ada beberapa tulisan Ninoy yang dianggap menghina Prabowo Subianto dan beberapa tokoh idolanya.

Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya Jakarta, Senin (14/10/2019), Irshad mengaku datang ke masjid saat Ninoy sudah berada di dalam masjid. Saat itu, dia menemui Ninoy yang sedang tertidur. Irshad mengatakan, dia awalnya mengira Ninoy dituduh sebagai maling.

"Setelah ada bilang maling, saya ke bawah. Nah, Ninoy lagi kaya tidur itu saya bangunin," kata Irshad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu sudah Subuh. Irshad ikut salat Subuh di masjid itu setelah mencari anaknya yang belum pulang.

"Jadi pas saya bangunin itu dia mungkin trauma atau gimana, tangannya begini (menepis). Saya mukul kena kupingnya, bukan mukul sih, ya nggak sadarlah gitu," tuturnya.

Menurut Irshad, Ninoy saat itu berontak ketika dia memukul kupingnya. Tidak lama kemudian, ada yang menyuruh membuka laptop Ninoy.

"Sudah gitu ada yang nanya 'setop... setop...', kemudian dibuka laptopnya, ada penghinaan terhadap Prabowo sama Pak Anies dan Ustaz Arifin Ilham yang sudah meninggal," jelasnya.

Mengetahui hal itu, Irshad mengaku emosional. Dia kemudian memarahi Ninoy.

"Nah, di situ emosi, saya marah-marah juga," ucapnya.

Namun, Irshad mengaku tidak tahu persis apa isi tulisan Ninoy di laptop yang dianggap sebuah penghinaan terhadap tokoh-tokoh tersebut.

"Isinya karena saya tahu Pak Anies itu masalah polusi ya, kalau Pak Arifin Ilham... ya (saya) marah-marah, maki-maki nggak sukalah gitu," tuturnya.




Irshad juga mengaku ikut memukul Ninoy.

"Saya mukul kena kupingnya, bukan mukul sih ya nggak sadar lah gitu. Iya, tadi saya bilang refleks," kata Irshad.

Irshad mengaku hanya sekali memukul Ninoy.

"Seingat saya sekali, kata Ninoy 2 kali. Seingat saya sekali, karena refleks lah," tuturnya.

Setelah itu, massa kembali riuh. Ada beberapa orang di antaranya yang memukuli Ninoy.

"Nah, di situlah, sudah mulai gaduh. Di situ juga banyak yang mau mukul, banyak itu, anak-anak SMP, pelajar itu," katanya.

Irshad mengaku tidak tahu mengapa banyak pelajar di masjid itu. "Nggak tahu kenapa tiba-tiba masuk," ucapnya.

Tidak lama kemudian ada yang melerai. Setelah itu, menurutnya, Ninoy meminta maaf.

"Pulangnya juga sudah minta maaf ke saya, cium tangan lah ke saya buat pernyataan kan saya nggak tahu," ungkapnya.

Menurutnya, da juga sempat meminta maaf kepada Ninoy. Dia juga sempat menasihati Ninoy.

"Sudah minta maaf, saya juga minta maaf ke beliau sama-sama. Saya sampai nasihati juga ada orang yang nasehati, 'Udah, jangan begitu, Pak Ninoy'. Ada pelajar itu, kan," paparnya.
Halaman 2 dari 2
(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads