"Pimpinan MPR RI yang baru dilantik sudah membuat terobosan positif dengan melakukan komunikasi dan silaturahmi politik dengan para tokoh bangsa. Langkah ini merupakan pertanda bangsa kita mempunyai keinginan besar untuk membangun keutuhan bangsa," kata KH Ma'ruf Amin, Rabu (16/10/2019).
Hal itu dikatakan Ma'ruf usai menerima para pimpinan MPR di kediamannya, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperlukan konsensus yang kuat dari semua stake holder untuk membawa Bangsa Indonesia lebih maju lagi. Indonesia dibangun diatas konsensus nasional yang terdiri dari empat pilar, yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika konsesus nasional dipegang teguh dan dijalankan dengan benar, Insya Allah masalah-masalah krusial ke depan bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat," tegas Ma'ruf.
Selain silaturahim, pimpinan MPR RI juga menyampaikan hasil Rapat Konsultasi Pimpinan MPR RI, DPR RI, dan DPD RI dengan KPU, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Sekretariat Negara.
"Sebagai pendamping Presiden Joko Widodo dalam memimpin Indonesia selama lima tahun kedepan, KH Ma'ruf Amin punya tugas yang tak ringan untuk menuntaskan berbagai agenda pembangunan nasional kebangsaan. Khususnya, pembangunan sumber daya manusia yang sudah lekat dalam kepribadian beliau sebagai ulama besar, guru kita semua," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Sementara mengenai persiapan pelantikan presiden - wakil presiden yang tinggal lima hari lagi, dipastikan kondisi Indonesia secara umum maupun Jakarta secara khususnya dalam kondisi aman, damai, dan terkendali.
Turut hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Basarah (F-PDI Perjuangan), Ahmad Muzani (F-Gerindra), Jazilul Fuwaid (F-PKB), Syarief Hasan (F-Demokrat), Hidayat Nur Wahid (F-PKS), Zulkifli Hasan (F-PAN), dan Arsul Sani (F-PPP).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menyampaikan, MPR RI selalu siap membantu pemerintah dalam menyukseskan agenda pembangunan sumber daya manusia, salah satunya melalui program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang telah bergulir sejak tahun 2004. Sehingga, manusia Indonesia tak hanya kuat dalam ilmu pengetahuan saja, namun juga memiliki kepribadian yang Pancasilais.
"Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan saripati dari berbagi nilai kebaikan yang diajarkan oleh banyak agama. Pengakuan dalam Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menandakan betapa religiusnya Bangsa Indonesia yang mengakui keberadaan Tuhan. Karenanya, sangat tidak tepat apabila ada yang mempertentangkan Pancasila dengan agama, maupun agama dengan Pancasila," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai masalah kebangsaan. KH Ma'ruf Amin diharapkan diyakini mampu membuat suasana perpolitikan semakin teduh dan adem. Terlebih komposisi Presiden dan Wakil Presiden terpilih merupakan perpaduan nasionalis-religius.
"Presiden dari kalangan nasionalis dan Wakil Presiden dari kalangan ulama. Dari sinilah diharapkan akan membawa kesejukan bagi perjalan sejarah Indonesia untuk lima tahun ke depan. Pimpinan MPR juga berharap KH Ma'ruf Amin mampu menggantikan posisi Pak JK untuk membantu Presiden Joko Widodo dalam membangun ekonomi Indonesia ke depan dengan keahlian beliau dalam ekonomi syariah," tutur Bamsoet.
Simak video Doa dan Perasaan Ma'ruf Amin Jelang Pelantikan:
(ega/ega)











































