Penjelasan 'Habib' Irshad Ahmad soal Kapak-Ambulans di Penganiayaan Ninoy

Penjelasan 'Habib' Irshad Ahmad soal Kapak-Ambulans di Penganiayaan Ninoy

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 16 Okt 2019 10:47 WIB
Foto: Tersangka penganiaya Ninoy Karundeng Irshad Ahmad/detikcom
Jakarta - Tersangka kasus penganiayaan, Irshad Ahmad menjelaskan soal kapak dan ambulans pada saat relawan Jokowi, Ninoy Karundeng dianiaya di Masjid Al-Falaah, Pejompongan, Jakpus. Meski, menurutnya bahwa ucapannya itu bukan untuk mengancam Ninoy.

Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/10/2019), Irshad menyebutkan bahwa ambulans itu ada di masjid pada saat ricuh demo 30 September 2019.

"Ini klarifikasi ya, kalau ambulans itu ada, bukan ambulans untuk eksekusi dia, bukan. Ambulans itu--(saya) ngomong waktu ada korban (demo) waktu ada ambulans--ini kan banyak berjatuhan korban gitu, oksigen juga kurang," tutur Irshad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irshad juga menjelaskan soal kata-kata 'kapak', yang menurut Ninoy nantinya dirinya akan dieksekusi dengan cara dipenggal menggunakan kapak. Menurut pria yang oleh tersangka lain dipanggil habib ini, ucapannya itu hanya untuk mengingatkan Ninoy.



"Saya cuma bilang 'awas nanti di luar, mungkin itu ada kapaknya ada apanya saya nggak tahu', gitu," ucapnya.

Diakuinya, perkataannya soal kapak itu keluar dari mulutnya secara spontan. Sebab Irshad merasa kesal setelah mengetahui di laptop Ninoy terdapat tulisan-tulisan yang menurutnya menjelek-jelekkan panutannya, almarhum Ustaz Arifin Ilham.

"Refleks, saya nggak sadar itu saya ngomong gitu. Iya, kesal mungkin ada bahasa itu atau tidak saya nggak tahu. Karena kesal aja itu pun saya bilang 'awas nanti di luar banyak orang' emang banyak orang di luar, kan belum bubar pada saat itu," ucapnya.

Sementara Irshad membantah pernyataan Ninoy yang dianggap punya kendali atas massa. Irshad mengaku tidak pernah memberi perintah apapun kepada massa.

"Kalau saya mau, itu saya suruh aja dia keluar, suruh orang--kalau saya berperan penting ya kan--bawa aja dia langsung ke sana, selesai gitu loh," imbuh dia.








Irshad mengklaim dirinya bersama orang-orang di dalam Masjid Al-Falaah, Pejompongan, Jakarta Pusat, saat itu justru menyelamatkan Ninoy. Ninoy saat itu diamuk oleh massa karena dituduh sebagai penyusup.

"Karena kan kita menyelamatkan dia juga, karena 'kan dia punya anak ya 'kan. Kalau kita mau, kita keluarin aja dia. Kalau mau eksekusi dia, kenapa nggak kita serahkan keluar (ke massa) aja kalau mau ya," jelas Irshad.

Namun, menurutnya pernyataannya soal kapak dan ambulans itu disebutnya bukan sebuah upaya merancang pembunuhan terhadap Ninoy. "Oh saya bantah banget itu, saya bilang itu fitnah," kata Irshad," kata Irshad.

Akui Memukul

"Saya mukul kena kupingnya, bukan mukul sih ya nggak sadar lah gitu. Iya, tadi saya bilang refleks," kata Irshad dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/10/2019).

Irshad mengaku hanya sekali memukul Ninoy.

"Seingat saya sekali, kata Ninoy 2 kali. Seingat saya sekali, karena refleks lah," tuturnya.
Halaman 3 dari 2
(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads