Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jumat (11/10/2019), Fauzan mengaku melihat habib tersebut ikut memukuli Ninoy. Belakangan, Fauzan baru mengetahui sosok 'habib' yang memukul itu bernama Irshad Ahmad.
"Ada, itu namanya Irshad baru kenal kemarin juga di sini, sebelumnya kita nggak ada yang kenal. Orang itu yang dipanggil habib atau tabib," kata Fauzan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauzan mengaku mendengar Irshad sempat menyebut soal kapak untuk mengeksekusi Ninoy. Pengakuannya juga, dia mendengar Irshad menyiapkan ambulans untuk angkut jenazah Ninoy.
"Mau eksekusi, 'kapak atau ambulans' itu yang saya denger si Irshad ngomong gitu ke korban, dia ngomong face to face," tuturnya.
Sementara Fauzan mengaku tidak ikut memukuli Ninoy. Dia hanya bertugas menyalin data dari laptop Ninoy Karundeng.
Fauzan sendiri berada di masjid itu sejak Senin (30/9) pukul 17.00 WIB. Dia datang ke masjid tersebut bersama tersangka Baros untuk membagikan logistik berupa roti dan air mineral untuk peserta demo.
"Saya kan antar logistik dari MBB, Muslim Benhil Bersatu," kata Fauzan.
Hingga pada pukul 19.00 WIB, dia melihat Ninoy dibawa ke dalam masjid setelah dipukuli massa di luar. Fauzan melihat Ninoy dikerumuni oleh sekitar 10 orang.
Fauzan dan Baros bolak-balik ke masjid itu untuk mengantar logistik. Sampai menjelang pukul 02.30 WIB pada Selasa (1/10), dia melihat tersangka Abdul Basyir Mokodongan tengah menginterogasi Ninoy.
Fauzan kemudian melihat detik-detik Abdul Basyir menginterogasi Ninoy. Dia bahkan memegang Alquran untuk mengambil sumpah Ninoy di bawah Alquran.
"Awalnya gini, sebelum di video ya, karena saya ada di TKP Abdul Basyir ngomong 'ada Alquran gak?' gitu. saya lihat di pojok sebelah kanan ada meja atasnya Alquran, ya sudah saya ambil," tandasnya.
Simak Video "Ninoy Karundeng Ancam Polisikan Pengurus DKM Al-Falaah!"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini