"Kemarin pas tanggal 25 September itu roboh beneran jam 1 (siang)," ujar Kepala SLB C Pariwisata Bundaku, Anggraeni Puspa Sari, kepada detikcom, Selasa (15/10/2019).
Beruntung saat atap roboh, proses belajar mengajar telah usai dan tidak ada satu orang pun yang berada di dalam bangunan. Anggraeni menduga atap roboh karena usia bangunan yang menurutnya cukup tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggraeni mengatakan ruangan yang atapnya roboh ialah gudang sekolah. Namun hal itu tetap berdampak pada kegiatan belajar-mengajar, sebab lokasi gudang berdampingan dengan ruang kelas.
"Kita berdampingan langsung jadi samping saya itu bolong. Kita tutup pakai triplek aja, dikhawatirkan ketika hujan nanti banjir karena air masuk dari yang rubuh ini," ujarnya.
Kegiatan belajar-mengajar untuk sementara waktu dipindahkan ke Balai RW. Sesuai arahan RT/RW setempat, Anggraeni membuat surat izin menggunakan Balai RW untuk giat belajar mengajar hingga Juli 2020.
"Besok saya panggil tukang, pekerjaan tukang lima hari, jadi Senin depan tanggal 21 Insyaallah bisa menempati tempat baru," ujar Anggraeni.
Anggraeni sangat terkejut dan berterima kasih dengan belas kasih warga dan pejabat daerah yang membantu menyelesaikan persoalan robohnya atap sekolahnya.
"Saya dikawal untuk bikin surat izin supaya nggak ada pungli-pungli sangat bersyukur itu. Kemudian difasilitasi dengan menggunakan lahan RW, sangat bersyukur, karena ada perhatian dari pemerintah dan masyarakat sekitar. Ke depannya lagi kita pengen punya ruang belajar yang nyaman dan nggak makai uang sewa," ujar Anggraeni.
Dikonfirmasi terpisah, Kadisdik Kota Bekasi Inayatullah mengatakan proses belajar-mengajar akan dipindahkan sementara ke Balai RW sampai SLB Bundaku memiliki bangunan baru.
"Kita sudah sama warga, RW, dan tokoh masyarakat sudah sepakat bahwa itu tetap proses belajar mengajarnya di kantor RW sudah clear," ujar Inay.
Pantauan detikcom di Jalan Anggur 3A RT 3/ RW 11, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (15/10) sore, tampak atap SLB Bundaku ambruk. Puing-puing atap memenuhi isi bangunan.
Hampir tak ada genteng yang tersisa. Sejumlah kayu penyangga tampak masih tersangkut di atap bangunan.
Puing-puing genteng juga terlihat berserakan di depan kelas. Tak terlihat aktivitas belajar mengajar.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini