Jakarta - Polisi menangkap 5 orang pelaku pemalakan terhadap sopir truk yang keluar-masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Modus pelaku adalah bepura-pura menjual air mineral ke para sopir truk.
"Iya ada yang modusnya menjual air dan memaksa sopir membeli air," kata Kasat Reskrim Polres Jakut, Kompol Wirdanto kepada
detikcom, Selasa (15/10/2019).
Modus lainnya, sengaja berdiri di tengah jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas. Lalu mereka menjulurkan tangannya untuk meminta uang ke sopir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga yang sekadar berdiri di tengah jalan dan meminta air," ucapnya.
Dari kelima pelaku tersebut, ada beberapa di antaranya yang sudah melakukan aksinya selama setahunan. Ada juga yang mengaku baru melakukan pemalakan di lokasi tersebut.
"Variasi, ada yang udah lama sekali, ada yang lebih dari setahun dan ada yang baru beberapa bulan," imbuhnya.
Para pelaku ini ditangkap setelah video pemalakan mereka di lokasi tersebut, viral di media sosial. Sejauh ini, para pelaku memang belum pernah bersentuhan secara fisik dengan sopir truk.
"Berdasarkan fakta hukum kemarin, kami belum menemukan adanya tindakan kekerasan," sambungnya.
Meski tidak ada ancaman secara fisik, namun tindakan para pelaku telah meresahkan para sopir truk. Para sopir truk merasa resah dengan adanya para pelaku di lokasi.
"Namun demikian di satu sisi kami elaborasi dengan keterangan sopir kaitan dengan masalah ketakutan 'akan ancaman-ancaman lain 'kan gitu, kekerasan psikis ke sopir kan gitu ya," tuturnya.
Wirdanto mengatakan, para sopir truk rata-rata memberi sejumlah uang ke pelaku, karena takut para pelaku akan mengganggu mereka hingga menghambat pekerjaan mereka.
"Sepertinya takut nanti ada masalah, pekerjaan tidak lancar dan sebagainya itu jadi ancaman psikisnya itu," tandasnya.
[Gambas:Instagram]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.webp)
