"Kalau soal koalisi saya tidak tahu, saya juga tidak tentu terlibat lagi. Karena tentu urusan presiden dan wakil presiden membangun suatu koalisi yg cocok untuk lima tahun ke depan dan persatuan nasional," kata JK di Depok, Jawa Barat, Selasa (15/10/2019).
Meski demikian, JK--yang sebentar lagi berpisah dengan Jokowi, mengatakan suatu pemerintahan harus ada penyeimbang. Dia berpesan oposisi harus ada walaupun kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait sinyal bergabungnya partai-partai eks rival ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin, JK menyinggung masih ada PKS yang tetap menjadi oposisi. Namun dia menegaskan tidak bisa memberi komentar banyak karena tidak terlibat dalam pembahasan koalisi.
Baca juga: Akankah Jokowi Temui PKS? |
"Tunggu aja deh. Saya tidak ingin memberikan komentar banyak soal koalisi soalnya saya tidak dalam arus itu," ujar JK.
Sebelumnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan ke Jokowi, hingga partai-partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Hal yang sama juga dilakukan oleh Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah mengunjungi Jokowi di Istana Merdeka.
Kemudian Ketum PAN Zulkifli Hasan juga bertemu Jokowi dan membahas soal kemungkinan bergabung dalam koalisi. Tersisa hanya tinggal PKS yang memastikan akan oposisi. Meski begitu, belum ada kepastian apakah Gerindra, Demokrat, dan PAN akan resmi bergabung dengan koalisi pemerintahan atau tidak.
Tonton juga video Pak Jokowi, Ini Harapan Warga Untuk Periode Kedua:
Halaman 2 dari 1











































