Buka-bukaan Tersangka Penganiaya Ninoy Karundeng

Round-Up

Buka-bukaan Tersangka Penganiaya Ninoy Karundeng

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 07:46 WIB
Foto: Ninoy Karundeng (Rifkianto Nugroho)
Jakarta - Para tersangka di kasus penganiayaan dan penyekapan pegiat medsos sekaligus relawan Joko Widodo, Ninoy Karundeng saling membuka peran masing-masing. Para tersangka juga membongkar keterlibatan tersangka lain di kasus tersebut.

Salah satu tersangka yakni Abdul Basyir Mokodongan yang mengungkap keterlibatan 'habib' saat Ninoy dipersekusi di Masjid Al-Falaah, Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin 30 September 2019. Basyir mengungkap identitas 'habib' yang sesungguhnya.

Semula, Basyir tidak mengetahui identitas 'habib' itu hingga keduanya bertemu di kantor polisi sebagai tersangka di kasus tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Habib itu, itu pun saya sering lihat di aksi juga," kata Basyir dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, Jumat (11/10/2019).



Basyir baru mengetahui nama 'habib' itu adalah Irshad Ahmad belakangan setelah bertemu di kantor polisi. Basyir juga baru mengetahui bahwa Irshad bukanlah keturunan Arab, melainkan Pakistan.

"Yang dipanggil 'habib' setelah saya tanya di sini, ternyata dia bukan seorang habib gitu. Cuma orang-orang mungkin, karena wajahnya kearab-araban makanya sering dipanggil 'Bib...Bib'," jelas Basyir.

Tersangka Abdul Basyir adalah orang yang menginterogasi Ninoy di masjid. Dia juga merekam video interogasi yang kemudian viral di media sosial. Dia juga menuntun Ninoy untuk bersumpah di bawah Alquran.

"Tujuannya mengambil sumpah ke Ninoy itu bertujuan agar dia berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. Menyebarkan berita bohong," ujar Basyir.








Tersangka lainnya, Riski Fauzan alias Fauzan membuka peran Irshad dalam kasus itu. Menurutnya, Irshad ikut memukul Ninoy ketika di dalam masjid.

"Ada, itu namanya Irshad baru kenal kemarin juga di sini, sebelumnya kita nggak ada yang kenal. Orang itu yang dipanggil habib atau tabib," kata Fauzan.

"Irshad, dia mukul dan nendang yang saya lihat dan yang lihat beliau mukul bukan saya aja, ada rekan saya Rahmat Ismail alias Baros," sambung Fauzan.

Fauzan juga mengaku mendengar Irshad sempat menyebut soal kapak untuk mengeksekusi Ninoy. Pengakuannya juga, dia mendengar Irshad menyiapkan ambulans untuk angkut jenazah Ninoy.

"Mau eksekusi, 'kapak atau ambulans' itu yang saya denger si Irshad ngomong gitu ke korban, dia ngomong face to face," tutur Fauzan.



Dalam kasus ini, Fauzan sendiri berperan menyalin data-data di laptop milik Ninoy. Fauzan mengaku menyalin data atas perintah pasangan suami-istri yang merupakan tim medis.

"Ada yang nyuruh tim medis suami-istri itu, saya nggak kenal namanya," kata Fauzan.








Keterlibatan Irshad juga diungkap oleh tersangka Rahmat Ismail alias Baros. Baros juga mengaku melihat beberapa orang memukuli Ninoy, termasuk Irshad Ahmad yang saat itu dipanggil 'habib' oleh massa.

"Irshad, (memukul) pakai tangan kosong. Yang saya ketahui ada penendangan juga," kata Baros.

Di tengah riuh itu, Baros mengaku mendengar ada yang menyerukan untuk mengeksekusi Ninoy. Dia juga mengaku mendengar ada yang berteriak untuk segera menyiapkan ambulans untuk angkut jenazah Ninoy.



"Setahu saya, Irshad (yang bilang) 'noh ambulans udah siap buat angkut mayat kamu', gitu," kata Baros menirukan kembali.

Baros sendiri ke masjid itu bersama Fauzan. Mereka berdua mengaku ke masjid untuk mengantarkan roti dan air mineral untuk korban demo yang terkena gas air mata. Baros mengaku ikut menyalin data di laptop Ninoy saat itu.

Kasus ini masih berproses di Polda Metro Jaya. Hingga saat ini polisi telah menetapkan 14 orang tersangka.


[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 3
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads