"Tinggal 3 hari lagi tanggal 17 UU ini berlaku Perppu seperti yang dijanjikan Pak Jokowi seperti makin hari makin menguat. Saya merasa bukan makin menguat akan dikeluarkan, tetapi terlihat makin menguat makin menjauh menjadi awan-awan nasib Perppu KPK ini," ujar Ray dalam diskusi 'Wajah baru DPR: antara Perppu dan Amandemen GBHN' di Kantor Formappi, Jl Matraman Raya, Jakarta Timur, Senin (14/10/2019).
Ray melihat ada kondisi yang berbeda saat ini dengan Jokowi. Dia menilai seluruh kebijakan Jokowi dikontrol oleh partai pendukungnya. Sehingga dia berpendapat, Jokowi tidak berani melawan kepentingan partai politik dan menuruti desakan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan inilah kali pertama setidaknya dua bulan terakhir ini kita melihat Presiden tidak dijaga oleh partai koalisinya. Sebaliknya presiden menjaga kepentingan koalisinya di legislatif wabil khusus lagi koalisi itu PDIP," imbuh Ray.
Ray menuturkan melihat kondisi saat ini, dimana terjadi desakkan oleh berbagai elemen masyarakat sudah cukup menjadi pertimbangan agar Perppu UU KPK dikeluarkan. Bahkan, ada beberapa korban yang sampai meninggal dunia akibat melakukan pembelaan terhadap UU KPK.
"Secara konstitusional cukup alasan presiden keluarkan Perppu karena memang betul situasinya sudah mendesak dan sekian orang dipenjara gara-gara memperjuangkan Perppu. Saat bersamaan ada beberapa orang setidaknya 5 mahasiswa dalam konteks memperjuangkan kembali KPK dengan versi lama saya kira itu lebih cukup untuk situasi genting," tuturnya.
Simak Video "Siapa Dukung Perppu KPK?"
(eva/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini