"Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung, pada tanggal 12 Oktober 2019 pukul 10.10 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi Β± 2 menit 47 detik," tulis laporan Badan Geologi yang diterima detikcom, Sabtu (12/10/2019).
Laporan lain pada situs resminya menyebutkan erupsi tersebut disertai gempa vulkanik hingga dangkal. Total ada 16 kali gempa yang terjadi bersama dengan erupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Status Waspada |
"Satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 5 mm, dan lama gempa 131 detik. Satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-37 mm, dominan 1 mm," tulis laporan tersebut dalam situs magma.vsi.esdm.go.id.
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level II (waspada). Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Selasa (24/9) pukul 08.43 WIB. Gunung berapi yang berada di Selat Sunda itu dalam juga tercatat mengalami erupsi dua kali dengan intensitas berbeda.
Tonton juga video saat Detik-detik Gunung Anak Krakatau Erupsi Disertai 3 Kali Letusan:
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini