Pantauan di lokasi, eks gedung Kodim 0503/JB, Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat sekitar pukul 08.55 WIB, para pencari suaka terlihat mengemas sejumlah barang. Mereka membawa tas, tikar, hingga pakaian.
Ada sekitar seratusan para pencari suaka yang bersiap bergerak ke Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka terdiri dari dewasa hingga anak-anak. Sebagian dari mereka sudah berada di luar gedung, yang lainnya masih bersiap-siap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pencari suaka tersebut ingin meminta hak-hak mereka kepada UNHCR. Menurutnya, mereka selama lebih dari 3 bulan belakangan telah dibantu Pemprov DKI Jakarta, namun pihak UNHCR menurut mereka terkesan abai.
"Sudah 3 bulan lebih kami tinggal di eks kodim pemda. Urusan kami sampai 3 bulan pemerintah Indonesia bantuin kami. Ada listrik, ada apa-apa. Waktu kami di sini juga UNHCR udah sebulan lebih nggak ada air bersih, nggak ada air minum, nggak ada makanan. Sampai kapan kami nggak punya tempat untuk tinggal. Tapi UNHCR tidak bantuin," kata pencari suaka bernama Wahid Ali asal Pakistan.
"Seminggu yang lalu sudah ke kantornya (UNHCR) 25 orang. Kasih tahu sama UNHCR sampai kapan kita nunggu di sana. Nggak ada makanan, nggak ada apa-apa. Terus kata UNHCR katanya terserah kamu," imbuhnya.
Selain itu, para pencari suaka turut membawa tulisan yang ditempel di kardus. Salah satu tulisan itu berbunyi 'UNHCR is for Refugees, Not for Threatening Them' yang jika diterjemahkan secara bebas memiliki arti 'UNHCR untuk para pengungsi, bukan untuk mengancam mereka'.
"Kan sekarang juga kan semua rencananya gini, mau ke Kebon Sirih jalan kaki dari sini sampai sana. Kalau kami punya untuk ini kita bisa naik mobil. Tapi nggak punya," kata Wahid.
Pencari Suaka Huni Trotoar Kebon Sirih: Tolong, Bantu Kami (gbr/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini