Sukmawati Ingin KPK Diperkuat: Agar Bisa Usut Korupsi Kroni Soeharto

Sukmawati Ingin KPK Diperkuat: Agar Bisa Usut Korupsi Kroni Soeharto

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 09 Okt 2019 16:58 WIB
Sukmawati Soekarnoputri (Matius Alfons/detikcom)
Jakarta - Putri presiden pertama Indonesia Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri, menilai kinerja KPK selama ini sudah baik. Dia menilai KPK mampu menangkap dan membuat koruptor diadili.

"Saya amati kiprah dari KPK tersebut sejak reformasi sampai sekarang ya baguslah, artinya sudah beberapa koruptor yang ditangkap dan diadili ya," kata Sukmawati dalam konferensi pers di kantor DPP PNIM, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mengapresiasi kinerja KPK, Sukmawati menilai masih ada beberapa catatan yang mengecewakan sejak KPK didirikan di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Dia menyebut seharusnya ada aturan yang membuat KPK lebih kuat sehingga bisa mengusut kasus dugaan korupsi di rezim Presiden RI ke-2, Soeharto.

"Tadinya Ibu menyangka bahwa aspirasi rakyat di dalam tuntutannya waktu (reformasi 1998) itu betul-betul dijalankan. Artinya, KPK itu utama dan penting untuk mengadili Presiden Soeharto dengan rezimnya, tetapi ternyata tidak," ucap Sukmawati.

Menurutnya, UU KPK yang ada membuat lembaga antirasuah ini hanya bisa mengusut kasus dugaan korupsi di era reformasi hingga saat ini. Dia mengaku cukup kecewa karena tuntutan reformasi dinilainya belum bisa dilaksanakan KPK.

"Kalau dipelajari UU KPK didirikannya itu hanya bisa mengusut menindak itu perkara korupsi sejak reformasi hingga sekarang, itu kekecewaan saya kok UU-nya begitu, bukannya yang terutama sebagai tuntutan mahasiswa dan rakyat 1998 untuk adili Soeharto," ujarnya.



Sukmawati meminta seharusnya perbaikan KPK fokus pada diusutnya dugaan korupsi di rezim Soeharto dan kroni-kroninya sebelum reformasi. Menurutnya, walau Soeharto sudah meninggal, kroni dan keluarganya yang diduga terlibat korupsi harus tetap diusut.

"Iya dilengkapi lagi, terutama direvisi bahwa Presiden Soeharto itu, walau orangnya sudah nggak ada ya, tapi kroni-kroni, keluarga masih ada. Itu juga turut diadili ya gitu. Itu kan tuntutan reformasi, gitu ya," ujar Sukmawati.
Halaman 2 dari 2
(maa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads