Tahun Depan, DKI Bikin Septic Tank Penampung Tinja 100 KK di Jakbar

Tahun Depan, DKI Bikin Septic Tank Penampung Tinja 100 KK di Jakbar

Isal Mawardi - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 08:56 WIB
Di Jakarta Barat, sebagian warga di RT 15/7 Tanjung Duren Utara, Grogol Pertamburan, Jakarta Barat, ternyata tidak punya septic tank. Kotoran dari jamban dibuang lewat saluran yang mengarah ke kali/ Foto: Sachril Agustin/detikcom
Jakarta - Warga di pemukiman di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, membuang limbah rumah tangga ke kali karena tak punya septic tank. Kepala Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI, Juaini Yusuf, mengaku belum memfasilitasi septic tank komunal di pemukiman kawasan Jakarta Barat karena masih fokus membenahi kawasan Jakarta Pusat.

"Ya memang sementara ini belum semuanya kita cover masalah pembuangan air limbah, memang baru beberapa tempat yang kita buatkan seperti itu, contohnya di Jakarta Pusat. Kita memang tahun ini lagi buat septic tank komunal untuk menampung pembuangan air limbah itu. Kalau untuk di Jakarta Barat kita memang belum masuk, mungkin baru tahun depan, pengadaannya baru tahun depan kan lelang tuh, sekarang lagi proses pengadaan ini juga untuk mempercepat penanganan itu kita mengajukan komunal ini secara katalog," ujar Juaini Yusuf saat dihubungi, Senin (7/10/2019).

Juaini menyebut pihaknya akan membuat septic tank komunal per rumah tangga. Limbah rumah tangga akan diolah menjadi air yang lebih bersih dan aman dibuang ke kali ataupun dimanfaatkan untuk keperluan lainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dari pembuangan air limbah warga itu kita buang ke septic tank komunal dulu. Nanti dari situ diolah sudah airnya bagus jernih baru kita alirkan ke kali atau sungai, jadi nggak langsung, (airnya) aman, nggak langsung dari buangan warga ke sungai jadi diolah dulu," ujar Juaini.



Untuk solusi jangka panjangnya, Juaini menyebut akan membuat septic tank yang dapat menampung limbah kotoran satu RT. Kapasitasnya diperkirakan mencapai 100 KK.

"Kalau yang gede bisa per-RT , yang penting kita ada lahan yang luas buat septic tank nya yang besar itu. Iya bisa 100 KK," ujar Juaini.



Juaini mengatakan ratusan pemukiman se-DKI Jakarta masih membuang limbah kotoran rumah tangga ke kali. Hal terjadi di lingkungan padat penduduk.

"Ya perkiraan sekitar ratusan, karena mereka daerah padat, jadi untuk mebuat septic tank itukan lahannya agak susah, jadi langsung buang ke kali," ujarnya

Juaini tak menjelaskan detil pemukiman mana saja yang saluran limbahnya masih mengarah ke kali. Juani menyebut warga sengaja membuang limbah ke kali.

"Sebenarnya sih mereka paham kan, karena lahanya agak sempit jadi untuk membuang itu mereka agak susah, sebenarnya mereka paham, untuk membuang (limbah ke kali) itu kan nggak boleh. Nggak ada lahan mungkin di sekitar mereka jadi terpaksa langsung kesana (kali)," lanjutnya.

Tinja yang dibuang ke kali menimbulkan penyakit. Soalnya, air kali juga banyak digunakan warga bantaran kali untuk keperluan sehari-hari.

"Itukan air limbah yang langsung dibuang ke kali kan, kadang-kadang air nya masih banyak dipakai oleh sebagian besar warga yang tinggal di kali untuk sebagai sumber air bersih, ada yang mandi, cuci, ada yang memanfaatkan sungai juga, kalau air limbah dibuang kesitu, ya timbulnya bisa jadi penyakit," ujarnya.



Seperti diketahui, sebagian warga di Jakarta Barat ternyata tidak punya septic tank sehingga kotoran dari jamban dibuang lewat saluran yang mengarah ke kali. Salah satu lokasi permukiman warga yang tak punya septic tank itu berada di RT 15 RW 7 Tanjung Duren Utara, Grogol Pertamburan.

Pantauan di lokasi, Sabtu (5/10), rumah-rumah ini hanya berjarak sekitar 1 meter dari kali di sampingnya. Rumah warga dan kali tersebut dibatasi jalan kecil. Jalan itu terlihat hanya bisa dilalui satu sepeda motor.

Air kali yang menjadi tempat pembuangan tinja warga berwarna kehitaman. Bau menyengat pun tercium. Terlihat pipa-pipa yang menjadi saluran pembuangan limbah WC ke kali.

Warga mengatakan tak ada septic tank di lokasi itu karena mayoritas rumah adalah kontrakan. Jadi warga yang tinggal enggan membuat septic tank karena rumah yang mereka tempati adalah kontrakan.
Halaman 2 dari 2
(isa/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads