"Kami selesaikan, selesai tadi, masing-masing pihak menyadari kesalahannya. Ojol-nya merasa salah, polisi juga merasa emosional. Jadi tidak ada permasalahan lagi," kata Hendri ketika dihubungi, Sabtu (5/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi pun mengatur lalu lintas agar jalanan steril. Ketika jalan sudah bersih dan aman, tiba-tiba seorang pengemudi ojol datang dan menerobos jalur yang telah disterilkan polisi.
"Ojek online ini sudah disetop, tapi tetap berusaha menerobos. Dia (oknum polisi) kesal karena ojol-nya tidak mau diatur. Karena semua yang lain sudah bersih, ini ojol sudah dibilang tidak boleh terobos, jangan terobos, dia menerobos. Dikejar petugas, malah ngebut. Ngebut dan membahayakan," jelasnya.
Dia mengatakan pengemudi ojol tersebut akhirnya bisa dihentikan. Namun, karena emosional, petugas kepolisian tersebut langsung menendang kaki dan memukul helm driver ojol tersebut.
"Karena petugasnya kesal, terjadi tindakan emosi seperti video yang viral itu," ujarnya.
Menurutnya, permasalahan antara polisi dan driver ojol tersebut sudah selesai dengan perdamaian di antara kedua pihak. Baik petugas Satlantas maupun driver ojol tersebut telah mengakui kesalahan masing-masing.
"Sekitar pukul 19.30 WIB pertemuan tadi selesai. Masing-masing pihak menyadari kesalahannya," tutur Hendri.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini