Puan mengatakan bahwa terpilihnya dirinya sebagai Ketua DPR perempuan ini merupakan yang pertama. Dia berharap bisa memberikan inspirasi bagi para perempuan Indonesia.
"Yang pasti nantinya ini akan pecah telur. Baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun Ketua DPR dan tentu saja hal itu saya berharap bisa membuat inspirasi, inspiratif bagi perempuan-perempuan Indonesia," kata Puan dalam jumpa pers di Fraksi PDIP, gedung Nusantara I, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut perempuan juga bisa berkiprah dan memegang peran penting di DPR. Politik, menurutnya, bukan hal yang tabu bagi perempuan.
"Bahwa ternyata politik itu bukan suatu hal yang tabu, politik itu dinamikanya berkembang, dinamikanya sangat dinamis, namun ternyata bisa juga menghasilkan perempuan-perempuan yang nantinya bisa membawa manfaat bagi Indonesia," tuturnya.
Selain Puan, beberapa negara di dunia punya Ketua DPR perempuan. Pada Selasa (1/10/2019), detikcom merangkum para Ketua DPR perempuan dari beberapa negara.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat punya Ketua DPR perempuan yang sekarang masih menjabat. Dia adalah Nancy Pelosi. Dikutip dari laman resmi DPR AS, Nancy adalah Ketua DPR AS ke-52 dan ketua DPR perempuan pertama di AS, ketika memenangkan pemilihan pada 2007.
![]() |
Pelosi dikenal sebagai politikus yang menaruh fokus pada isu penurunan biaya perawatan kesehatan, peningkatan upah pekerja melalui pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan pembangunan kembali Amerika serta pemberantasan korupsi.
Selama 31 tahun, Pelosi menjadi anggota dewan yang mewakili dapil San Francisco, Distrik 12 California, di Kongres. Selain itu, dia memimpin partai Demokrat selama 16 tahun dan sebelumnya menjabat House Democratic Whip. Pada 2013, ia dilantik ke Hall of Fame Wanita Nasional pada upacara di Seneca Falls, tempat kelahiran gerakan hak-hak wanita Amerika.
Kini, Nancy tengah jadi sorotan dunia. Pasalnya, dia baru saja mengumumkan soal pelengseran Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang diduga menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk kepentingan politiknya.
2. Singapura
Tak hanya AS dan Indonesia, pada 2013, Singapura juga memiliki Ketua DPR perempuan bernama Halimah Yacob. Halimah sendiri merupakan perempuan muslim pertama yang menduduki kursi Ketua DPR Singapura. Sebelum menjabat posisi ini, Halimah pernah menjadi Menteri Negara, Kementerian Pengembangan Komunitas, Pemuda, dan Olahraga Singapura.
Jabatan Ketua DPR ini pun berakhir pada 2017. Namun, pada tahun itu, Halimah justru terpilih menjadi Presiden Singapura. Hingga kini, Halimah masih memegang jabatan presiden.
3. Finlandia
Finlandia juga pernah mempunyai Ketua DPR perempuan. Adalah Maria Lohela yang terpilih menjadi Eduskunta (Parlemen Finlandia) pada 2015. Saat itu, dia terpilih ketika usianya masih 36 tahun, sehingga ia menjadi salah satu anggota parlemen termuda dalam sejarah Finlandia. Maria memiliki ketertarikan pada isu imigrasi di Finlandia.
Menurut catatan detikcom, pada 2017, delegasi DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan pernah mengadakan kunjungan muhibah ke Finlandia di Eropa Utara dalam rangka kepentingan kerja sama. Dalam kunjungan, delegasi langsung diterima oleh Maria Lohela. Masa jabatan Maria ini berakhir pada 2018.
4. Anna Psarouda-Benaki
Sementara itu, di Yunani, ada nama Anna Psarouda-Benaki yang menjadi Ketua DPR perempuan di parlemen Yunani. Anna mulanya dikenal sebagai advokat. Namun dia lantas terjun ke dunia politik pada 1981. Karena latar belakangnya sebagai advokat, dia pun punya ketertarikan pada isu hukum.
Dia pernah menjabat Menteri Kebudayaan dan Menteri Kehakiman. Kemudian pada 2004, dia menjadi perempuan pertama yang menjadi ketua parlemen Hellenic (parlemen Yunani). Jabatan itu ia pegang hingga 2007.
5. Dalia Itzik
Israel juga punya Ketua DPR perempuan. Dia adalah Dalia Itzik. Dalia menjadi Ketua Knesset (Parlemen Israel) perempuan pertama di Israel pada 2006. Jabatan itu berakhir pada 2009. Setelah itu, Dalia pernah mengisi beberapa posisi menteri. Dia memiliki ketertarikan pada isu kesucian Kota Yerusalem.
Pada 2014, Dalia maju sebagai calon Presiden Israel. Namun dia kalah dari Reuven Rivlin, politikus veteran dan pendukung gerakan perluasan permukiman Yahudi.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini