Kondisi Menurun, Bayi Berkaki dan Bertangan Empat di Bali Meninggal

Kondisi Menurun, Bayi Berkaki dan Bertangan Empat di Bali Meninggal

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 30 Sep 2019 18:04 WIB
Bayi terlahir dengan empat tangan dan kaki di Bali meninggal karena kondisi terus menurun (Dok. RSUP Sanglah Bali)
Denpasar - Bayi berkaki dan bertangan empat asal Buleleng, Bali yang sempat dirawat di RSUP Sanglah meninggal dunia. Bayi itu sempat dirawat selama hampir seminggu di RSUP Sanglah.

"Iya, meninggal dunia kemarin jam 16.00 Wita," kata Kasubag Humas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna ketika dimintai konfirmasi, Senin (30/9/2019).

Tak cuma mengalami parasitic twin atau kembar parasit, bayi perempuan itu juga lahir dengan usus terbuka karena tidak tertutup kulit. Pihak RSUP Sanglah juga sempat melakukan operasi untuk menutup bagian perut bayi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pasca-operasi penutupan bagian perut, bayi perempuan itu bakal diobservasi oleh tim dokter. Rencananya setelah dipastikan stabil para dokter bakal membuang organ-organ yang berlebih dari bayi tersebut.

"Dirawat di PICU, penyebab sementara karena kondisinya menurun dan luka di ususnya terbuka," jelas Dewa.

Dewa menuturkan jenazah bayi malang itu sudah dibawa keluarganya pulang ke Buleleng. Bayi itu lahir dengan berat 2,9 kg pada Senin (23/9) di praktik bidan di Buleleng.

Bayi tersebut terus menurun kondisinyaBayi tersebut terus menurun kondisinya (Foto: Dok. RSUP Sanglah Bali)





"Sudah dibawa pulang kemarin kayaknya. Di RSUP Sanglah sejak tanggal 24 September 2019. Kemarin langsung (dibawa pulang keluarganya)," ujarnya.

Terpisah, pihak dokter menjelaskan kondisi bayi itu menurun diakibatkan omfalokel yang pecah. Sehingga kondisi bayi tersebut rentan.

"Emergency kita omfalokel yang pecah, itu akan menyebabkan risiko penguapan yang terjadi sehingga dia menjadi dehidrasi pasiennya, kemudian hipotermi dan infeksi karena dia kan tidak ada pelindung ususnya karena sudah pecah sehingga mudah sekali (infeksi)," kata Kepala Instalasi Rawat Inap B dr I Wayan Dharma Artana, Sp A (K).


Artana menyebut saat tiba di Sanglah, bayi tersebut sudah menunjukkan gejala infeksi. Setelah dirawat dan menjalani operasi bayi tersebut sempat membaik namun akhirnya meninggal.

"Bayinya itu sempat setelah dilakukan operasi itu sempat stabil sebentar kemudian langsung menurun. Sempat kita rawat di PICU kemudian ventilator," terang Artana.
Halaman 2 dari 2
(ams/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads