"Dari jumlah tersebut, 852 di antaranya mengalami rusak berat," ucap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, dalam keterangannya, Minggu (29/7/2019).
Kerusakan rumah tertinggi berada di Kabupaten Maluku Tengah, dengan rincian sebagai berikut; Maluku Tengah rusak berat (RB) 658 unit, rusak sedang (RS) 385, rusak ringan (RR) 888; Kabupaten Seram Bagian Barat RB 109, RS 163 dan RR 31; dan Kota Ambon RB 85, RS 135 dan RR 221. Sedangkan kerusakan di sektor lain, fasilitas umum dan sosial sebanyak 87 unit.
Akibat kejadian ini, sebanyak 114 jiwa mengalami luka-luka. Sedangkan untuk korban jiwa sampai Minggu (29/9) malam berjumlah 30 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, BPBD Provinsi Maluku beserta jajaran TNI-Polri berusaha untuk menenangkan masyarakat dari informasi bohong adanya gempa susulan berkekuatan tinggi. Agus mengatakan beberapa masyarakat masih ada yang termakan kabar hoax.
"Warga masih percaya hoax tersebut sehingga mereka mengungsi ke bukit secara tersebar dan sulit dijangkau petugas. Di samping itu, hujan yang turun menyebabkan kondisi kesehatan sebagai salah satu prioritas penanganan," kata Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya gempa bumi dengan magnitudo 6,5 terjadi pada Kamis (26/9), pukul 06.46 WIB. Gempa tersebut terjadi pada 40 km timur laut Ambon - Maluku dengan kedalaman 10 km. BMKG merilis tidak adanya potensi tsunami.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini