Selain itu, Fadli Zon, saat reformasi aktif di Institute for Policy Studies (IPS) berkantor di Jl Suwiryo 6 Menteng, Jakarta Pusat. IPS juga diawaki oleh Amir Santoso dan Dien Syamsuddin. IPS menghasilkan suatu teori bahwa krisis ekonomi di Indonesia disebabkan oleh persekongkolan jahat kekuatan pihak-pihak dari luar negeri.
"Dalam sebuah pertemuan dengan kelompoknya, Prabowo membagikan buku kecil yang menjelaskan bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia masalah-masalah lainnya adalah hasil dari persekongkolan nasionalis sekuler dan Jesuit ekstremis dengan bantuan CIA, Mossad, Vatikan, dan Tionghoa. Teori konspirasi ini dibuat oleh Institute for Policy Studies (IPS) yang didukung Prabowo, dipimpin Amir Santoso, M Dien Syamsuddin, dan M Fadli Zon," tulis Noorhaidi mengutip Robert W Hefner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Fadli Zon pernah berada di Partai Bulan Bintang (PBB). Belakangan dia menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, partai pimpinan Prabowo Subianto.
Itu dulu. Kini Fadli bukan lagi anggota MPR, melainkan Wakil Ketua DPR. Fadli diangkat sebagai Wakil Ketua DPR pada 2 Oktober 2014.
Fadli Zon terakhir menyetor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2018. Total harta kekayaannya tercatat Rp 31.163.175.292,00. Jumlah ini menunjukkan peningkatan ketimbang total harta kekayaannya yang tercantum pada LHKPN 2014, yakni Rp 29.828.004.823,00.
Simak berita tentang 'demonstran jadi elite?' di detikcom.
Mahasiswa Kendari Tewas, Fadli Zon: Nyawa Kok Kayak Murah Sekali
(dnu/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini