Orasi Aksi Mujahid 212 Minta Turunkan Jokowi, Ngabalin: Move On!

Orasi Aksi Mujahid 212 Minta Turunkan Jokowi, Ngabalin: Move On!

Eva Safitri - detikNews
Minggu, 29 Sep 2019 08:05 WIB
Ngabalin (Foto: Bil Wahid-detikcom)
Jakarta - Aksi Mujahid 212 diwarnai dengan orasi turunkan Presiden Joko Widodo. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyebut para pendemo itu masih terbawa suasana pemilu dan belum move on.

"Nah ini yang disesalkan oleh banyak orang, pertama pemilu ini kan sudah selesai, kampanye sudah selesai, keputusan MK sudah selesai, jadi sebagai sebuah bangsa yang besar, apalagi merepresentasikan diri sebagai umat islam, kita perlu move on, kita perlu duduk kembali membicarakan masa depan Indonesia, masa depan umat islam, dan masa depan umat," ujar Ngabalin kepada wartawan, Minggu (29/9/2019).


Dia pun menyayangkan Aksi Mujahid 212 yang masih menyebarkan sikap kebencian. Ngabalin menganggap hal itu justru hanya mempermalukan umat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sorak-soraknya adalah parade tauhid, tapi ujung ujungnya berteriak menurunkan Jokowi, kasihan nanti bangsa dan rakyat, umat lain geli melihat tingkah laku kita nanti, disamping kita ini kan ada saudara kita Khatolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, kita teriak dengan keras takbir, tapi ujung-ujungnya belum move on, ujung-ujungnya masih berteriak tentang narasi dan konten yang penuh dengan kebencian," tuturnya.


Sebelumnya diberitakan, Gus Nur berbicara tentang pelengseran Jokowi dari jabatannya saat berorasi di Aksi Mujahid 212. Namun ia tak menjelaskan alasan mengapa meminta Jokowi mundur.

"Pak Jokowi, mundur sekarang hina, mundur nanti tambah hina. Kalau Anda lanjutkan ini, wallahi, tambah terhina, negara ini tambah hina. Kalau mundur sekarang, saya yakin rakyat, umat, Indonesia ini, walau sesakit-sakitnya hati ini akan tetap akan memaafkan," kata Gus Nur saat berorasi pagi tadi di Patung Kuda, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).


Ketua F-Gerindra DPRD Sumbar Jelaskan Teriakan 'Turunkan Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 1
(eva/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads