Ngabalin menjelaskan presiden ataupun wakil presiden merupakan satu kesatuan. Menurut dia, adalah wajar jika Jokowi berhalangan sang wapreslah yang kemudian mewakilinya. Namun, kata Ngabalin, jika tak ada aral melintang, Jokowi akan hadir di sidang PBB berikutnya.
"Kalau terkait dengan agenda kemarin jangan lupa bahwa presiden dan wakil presiden itu kan satu paket pemimpin lembaga di DPR. Sehingga dalam hal yang penting tentu beliau berdua, membagi tugas yang sangat banyak sehingga isu dalam negeri itu bisa tertangani, tapi tetap dalam urusan luar negeri itu kan Indonesia aktif, insya allah tidak ada aral melintang saya percaya dan yakin akan merencanakan kehadiran beliau di masa mendatang, artinya dalam agenda sidang PBB di masa akan datang, beliau merencanakan untuk hadir," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, banyaknya pertanyaan terkait kehadiran Jokowi di sidang PBB itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK mengaku banyak banyak ditanya soal 'ke mana Pak Jokowi' dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Semua menanyakan, 'mana Pak Joko?'," kata JK di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/2019).
Selama periode 2014-2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang selalu menugasi JK untuk hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB. JK pun berharap, pada periode kedua nanti, Jokowi dapat hadir di Sidang Umum PBB. JK mengatakan Jokowi dihadapkan pada kesibukan di Indonesia.
"Sebenarnya kita berharap tahun ini beliau hadir. Tapi karena kesibukan dalam negeri, saya yang pergi mewakili beliau," ungkapnya.
(eva/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini