Kapolda Sultra Pastikan Anggotanya Tak Bawa Senjata Saat Kawal Demo Mahasiswa

Kapolda Sultra Pastikan Anggotanya Tak Bawa Senjata Saat Kawal Demo Mahasiswa

Siti Harlina - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 15:12 WIB
Kapolda Sultra Pastikan Anggotanya Tak Bawa Senjata Saat Kawal Demo Mahasiswa
Kapolda Sultra jumpa pers soal penembakan Randi yang tewas saat demo ricuh di Kendari. (Siti/detikcom)
Kendari - Aksi unjuk rasa menolak RKUHP dan UU KPK yang digelar di gedung DPRD Sultra mengakibatkan dua mahasiswa meninggal. Salah seorang di antaranya bernama Randi meninggal karena terkena tembakan.

Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto menegaskan, saat pengamanan, tidak seorang pun anggotanya membawa senjata. Dia menjelaskan anggota tak dibekali senjata sesuai dengan instruksi Kapolri.

"Sesuai SOP dan arahan dari Kapolri, saat pengamanan aksi unjuk rasa tidak ada anggota kami yang bawa senjata. Jangankan peluru karet, peluru hampa saja kami tidak diizinkan," katanya, Jumat (27/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saat pengamanan aksi di gedung DPRD Sultra pada Kamis, 26 September, personelnya hanya dilengkapi tameng, tongkat, gas air mata, dan water cannon.

"Sebelum pengamanan itu, kita cek dulu jangan sampai ada yang bawa senjata. Kalau gas air mata itu sudah sesuai SOP, begitu juga dengan water cannon," ujarnya.



Randi (21), mahasiswa perikanan Universitas Halu Oleo, menjadi korban penembakan saat demonstran bentrok dengan polisi di depan gedung DPRD Sultra pada Kamis (26/9). Dia sempat dilarikan di RS Ismoyo tapi, selang sekitar 15 menit kemudian, nyawanya tidak dapat ditolong.
Halaman 2 dari 2
(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads