Sikapi Unjuk Rasa di Makassar, Gubernur Sulsel Kumpulkan Kapolda-Rektor

Sikapi Unjuk Rasa di Makassar, Gubernur Sulsel Kumpulkan Kapolda-Rektor

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 11:06 WIB
Foto: Gubernur Sulsel ajak Rektor-rektor dan Kapolda bahas masalah unjuk rasa terkini (Noval-detik)
Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menggelar pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyikapi aksi unjuk rasa di Kota Makassar. Kapolda Sulsel hingga rektor dari berbagai universitas hadir.

Forum yang digelar untuk menyikapi situasi terkini di Sulsel khususnya Makassar tersebut berlangsung di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (27/9/2019). Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe, rektor dari berbagai universitas, hingga pimpinan ormas hadir.

"Beberapa hari ini mahasiswa di berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa, ya tentu menyikapi pengesahan Revisi Undang-Undang KPK dan yang kedua revisi KUHP dan beberapa undang-undang yang lain," kata Nurdin mengawali sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dikatakan Nurdin, aksi tersebut juga terjadi di berbagai wilayah di Sulsel. Untuk itu dia mengingatkan agar aksi mahasiswa tidak ditunggangi pihak bertanggung jawab.

"Tentu kita semua menyikapi bahwa ini tidak ada hari tanpa demo dan ini menjadi perhatian kita semua. Kita khawatirkan adalah munculnya gerakan-gerakan yang menunggangi gerakan mahasiswa kita," paparnya.



Nurdin mengatakan, pihaknya melihat gerakan mahasiswa di Makassar dan beberapa wilayah di Sulsel sama halnya yang terjadi di daerah lain di Indonesia. Hal ini ditambah para pelajar ikut turun aksi ke jalan.

"Jadi memang aksi ini sangat sitematis dan kita belum melihat apa sebenarnya motif dan tujuan. Karena kalau soal revsisi KUHP ini sudah ditunda. Revisi Undang-Undang KPK juga bahwa presiden sudah mendapat masukan dari berbagai kalangan dan ini dalam proses pertimbangan," ujarnya.

Nurdin lalu mengungkapkan kekhawatirannya akan aksi mahasiswa yang ditunggangi oleh pihak tidak bertanggung jawab. Salah satunya aksi mahasiswa berakhir ricuh di depan Universitas Hasanuddin.



"Kita bisa lihat di depan kampus Unhas ada 2 mobil dibalik di situ, pelakunya sudah ditangkap dan itu bukan mahasiswa bahkan pelakunya mengatakan dia diberi duit. Jadi ini saya kira perlu kewaspadaan jangan-jangan ada yang merasuki ideologi mahasiswa kita," ungkapnya.

Hal yang sama juga diterima Nurdin saat dirinya meninjau langsung aksi mahasiswa berakhir ricuh di Makassar pada Selasa (24/9). Saat itu mahasiswa melaporkan ke Nurdin bahwa awalnya mahasiswa tidak melakukan aksi ricuh. Namun seketika ada pihak yang melempar dan memukuli mahasiswa.

"Jadi ini sebuah ciri-ciri yang memang ini sudah ada yang nompleng terhadap gerakan mahasiwa ini," paparnya.
Halaman 3 dari 2
(nvl/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads