Polri: Mahasiswa Halu Oleo yang Tertembak Ditemukan 500 M dari Lokasi Demo

Polri: Mahasiswa Halu Oleo yang Tertembak Ditemukan 500 M dari Lokasi Demo

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 26 Sep 2019 23:24 WIB
M Iqbal (Antara Foto)
Jakarta - Randi (21), mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas tertembak, ditemukan 500 meter dari lokasi demonstrasi di DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini tim forensik sedang mengautopsi jasad Randi untuk menganalisis peluru yang menembus dada kanannya.

"Setelah dilakukan pemeriksaan beberapa saksi di lokasi, bahwa yang bersangkutan diduga ditemukan 500 meter dari lokasi demo. Untuk itu, dugaan yang meninggal dunia tadi diduga penyebabnya luka tembak, kita belum tahu secara pasti. Oleh karena itu, perlu diadakan autopsi secara scientific oleh tim gabungan secara netral," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019) malam.

"Polri turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Randi di Sulawesi Utara," lanjut Iqbal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Iqbal menuturkan, jika Randi tewas karena luka tembak, penyelidikan akan mengarah kepada identifikasi jenis peluru dan uji balistik untuk menentukan arah dan sudut tembakan.

"Dan yang harus diketahui semua pihak bahwa dalam rangka penyampaian pendapat di muka umum beberapa hari ini, Bapak Kapolri dengan tegas menyampaikan tidak ada yang menggunakan peluru tajam dan peluru karet," ujar Iqbal.

Iqbal menjelaskan, pasukan pengendali massa hanya dilengkapi kendaraan taktis water cannon dan senjata penembak gas air mata. "(Gas air mata) itu pun atas eskalasi yang meningkat dan sudah anarkis dan merusak," sambung Iqbal.




Iqbal menuturkan proses autopsi jenazah Randi akan dilakukan senetral mungkin dengan melibatkan dokter, keluarga korban, dan perguruan tinggi. Jika terbukti peluru yang menembus dada Randi berasal dari senjata organik Polri, Polri akan mengajak Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bergabung untuk melakukan investigasi.

"Terdiri dari Polri, IMM, dan beberapa pihak terkait agar tim investigasi itu maksimal objektif dengan tujuan mengetahui siapa yang melakukan penembakan. Kita akan proses secara hukum siapa pun yang melakukan penembakan," tegas Iqbal.


Meski demikian, Iqbal mengimbau masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa, agar menjunjung asas praduga tak bersalah. Iqbal tak menutup kemungkinan adanya pihak ketiga yang menyusup di kerumunan dan sengaja menciptakan kondisi rusuh agar ada martir.

"Kita mengedepankan asas praduga tak bersalah, karena kita tidak tahu, bisa saja pihak ketiga bermain, yang memancing, yang menciptakan martir supaya ada rusuh besar," ungkap Iqbal.

Halaman 2 dari 2
(aud/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads