Didi menjelaskan, pada Selasa (24/9/2019) malam lalu, ia saat itu dia hendak menghadiri undangan acara Osman Sapta Odang (OSO) di Hotel Mulia, Senayan, Jakpus. Karena jalanan macet, Didi kemudian memarkirkan mobilnya itu di kantor Perbakin.
"Karena sebagian jalan tertutup, akhirnya saya parkir di Perbakin. Di belakang saya ada bus Arhanud (yang parkir)," kata Didi saat dihubungi detikcom, Kamis (26/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sempat tanya sekuriti 'apa yang terbakar?' (dijawab sekuriti) 'Bus'. Akhirnya saya minta izin boleh nggak saya ke situ, 'nggak bisa'. Akhirnya saya ke belakang, saya masuk pintu belakang Perbakin ternyata di situ juga terkunci. Kalau muter sampai Palmerah juga di situ massa dipukul mundur," jelas Didi.
Akhirnya Didi pulang ke rumahnya. Keesokannya, Rabu (25/9), ketika dia hendak pergi ke luar kota, dia mendapat panggilan telepon dari anaknya.
"Anak saya tanya 'Pak, Bapak parkir di Mulia ya?', 'Iya, kenapa', (lalu dijawab anaknya) 'Kebakar, Pak'," tuturnya.
Mengetahui mobilnya itu terbakar, Didi kemudian pergi ke kantor Perbakin untuk melihat kondisi mobilnya. Setiba di sana, Didi mendapati mobilnya sudah hancur lebur.
"Velg itu kan dari aluminium, itu kan sampai meleleh," ucapnya.
Didi memperkirakan kerugian yang diderita akibat kejadian itu sekitar Rp 1 miliar lebih. Selain mobil, beberapa barang pribadi di dalamnya ikut terbakar.
"Ada sepeda Brompton, tas merek LV, Dunhil, dan Bally berikut paspor, kacamata dua, HT, iPhone 7 ,dan sepatu Adidas," tuturnya.
Lebih lanjut, Didi sedang mempertimbangkan untuk membuat laporan atas kejadian itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini