"Memang benar dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan, bahkan ada yang sudah tiba di Jayapura," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule, yang dikutip dari Antara, di Jayapura, Kamis (26/9).
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu," kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko diduga dianiaya pendemo.
Almarhum dr Soeko yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ditemukan terluka dan sempat dilarikan ke RSUD Wamena saat kerusuhan pada 23 September lalu. Sumule mengatakan dari laporan yang diterima, korban saat itu dihadang dan dianiaya pendemo seusai memeriksa warga di Wamena.
"Memang dr Soeko tercatat sebagai dokter di Tolikara, namun dirinya sering melayani masyarakat di sekitar Wamena," ujarnya.
Sumule juga menyampaikan duka cita mendalam ke dr Soeko. "Dunia kesehatan berduka dan berharap tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban," kata Sumule.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini