"Tentu saja aspirasi teman-teman mahasiswa harus kita hargai. Presiden juga sudah mendengarkan aspirasi publik," ujar anggota Fraksi PDIP Charles Honoris dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9/2019).
Setelah ada aksi ricuh demo mahasiswa kemarin di Jakarta, Selasa (24/9), hari ini kelompok demo datang dari pelajar. Massa yang rata-rata berasal dari siswa SMA atau SMK/STM itu beraksi anarkis di sekitar gedung DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charles meminta massa menyudahi aksi demo, termasuk mahasiswa-mahasiswa di daerah. Apalagi diketahui ada pihak-pihak yang memanfaatkan aksi demo untuk membuat kericuhan.
"Demonstrasi di sekitar Senayan yang berujung anarkis semalam menjadi bukti terang bahwa aksi-aksi mahasiswa telah ditunggangi oleh perusuh. Pihak kepolisian juga sudah mengkonfirmasi ada perusuh yang bukan mahasiswa, telah menunggangi demonstrasi semalam sehingga berujung anarkis, dengan pola mirip aksi 22 Mei," tutur Charles.
"Maka itu sudahilah aksi demonstrasi karena sudah ada pihak-pihak yang jelas menunggangi ketulusan hati adik-adik mahasiswa untuk kepentingan politik tertentu. Jika ada ketidakpuasan, gunakanlah jalur-jalur konstitusional yang tersedia," sambungnya.
![]() |
Charles mengingatkan DPR dan pemerintah sudah menunda 4 RUU, yakni RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan, dan RUU Minerba. Hal tersebut juga atas permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Oleh karenanya, aksi-aksi demonstrasi terkait hal ini tidak diperlukan lagi, kecuali ingin memberi peluang kepada pengacau dan perusuh untuk menungganginya," kata Charles.
Adapun salah satu tuntutan massa pelajar dan mahasiswa yang berdemo hari ini adalah terkait RUU KUHP. Charles menyebut secara pribadi juga menolak pengesahan RUU KUHP karena dinilai masih mengandung sejumlah pasal yang berpotensi merugikan hak-hak sipil dan hak-hak konstitusional masyarakat secara luas.
"Tidak ada urgensi mendesak untuk segera mengesahkan RUU KUHP yang masih sangat bermasalah tersebut," tuturnya.
![]() |
Kepada para mahasiswa dan pelajar yang ikut berdemo, Charles mengingatkan masih banyak masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dia mengajak semua elemen untuk bersama-sama fokus terhadap kepentingan bangsa.
Baca juga: Massa Rusak Gedung DPRD Sumbar |
"Oleh karenanya, mari kita satukan langkah dan fokus membangun bangsa ke depan, tanpa harus menghabiskan energi pada hal-hal yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara-cara yang lebih baik," ucap Charles.
Seperti diketahui, aksi demo pelajar di sekitar gedung DPR dilakukan dengan cara anarkistis. Para pelajar yang memakai seragam putih abu-abu ataupun Pramuka ini melempari gedung DPR dengan batu. Mereka juga merusak fasilitas umum.
Polisi akhirnya melemparkan tembakan gas air mata. Meski begitu, massa pelajar masih banyak yang bertahan dan melakukan aksi anarkis. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini