Ditanya Jatah Impor, Inas Singgung Saham Prabowo di Pabrik Gula

Sidang Kasus Bowo Sidik

Ditanya Jatah Impor, Inas Singgung Saham Prabowo di Pabrik Gula

Faiq Hidayat - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 14:53 WIB
Terdakwa kasus suap-gratifikasi Bowo Sidik Pangarso (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Terdakwa kasus suap-gratifikasi, Bowo Sidik Pangarso, disebut pernah mengajak koleganya di DPR meminta jatah kuota impor ke Kementerian Perdagangan (Kemendag). Bagaimana ceritanya?

Bowo merupakan Wakil Ketua Komisi VI DPR yang dijerat KPK karena menerima suap dan gratifikasi. Mengenai gratifikasi, jaksa KPK menduga ada kaitan dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) soal gula rafinasi yang mendapat kritik dari Komisi VI DPR.

Di sisi lain Wakil Ketua Komisi VI DPR lainnya yaitu Inas Nasrullah Zubir mengaku pernah tahu tentang pimpinan Komisi VI DPR lain bertemu Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita di tengah kritik DPR akan Permendag itu. Tiba-tiba Inas mengaku diajak Bowo meminta jatah kuota impor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdakwa mengajak saksi untuk meminta kuota impor?" tanya jaksa pada Inas yang duduk di kursi saksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).




"Iya (Bowo) pernah mengajak (tapi) gimana kalau kita pada saat itu merasa tidak dipandang Mendag," jawab Inas.

Menurut Inas, Mendag tidak mungkin memberikan jatah karena 'diserang' Komisi VI DPR soal Permendag terkait gula rafinasi tersebut. Di sisi lain, Inas mempertanyakan jatah gula rafinasi untuk Inkoppol (Induk Koperasi Polri) dan Inkopad (Induk Koperasi TNI Angkatan Darat).

"Konfirmasi lagi keterangan Anda. 'Bowo Sidik mengajak saya meminta jatah kuota importir namun saya menolak karena tidak punya perusahaan yang bergerak impor gula. Saudara Bowo mengatakan kepada saya jika tidak ada kejelasan dan transparansi agar bersama-sama menolak kebijakan impor saat rapat'. Benar itu?" tanya jaksa.

"Jadi begini, kita tidak minta impor gula rafinasi, saya kan menolak kata Pak Bowo misalnya maksud saya.. Kenapa Inkopad dan inkoppol dikasih, kenapa kita minta tidak dikasih maka kita tolak saja kebijakan impor gula rafinasi," jawab Inas.



Dari Minta Jatah Jadi Ingin Bisnis Impor Gula

Lepas itu menurut Inas, Bowo mengajaknya berbisnis gula karena saat itu tengah mengemuka kabar salah satu perusahaan gula yaitu PT Gendhis Multi Manis ingin melepas saham. Inas juga mendengar informasi bila ada nama Prabowo Subianto sebagai salah satu pemegang saham.

"Begini, waktu itu ada perusahaan pabrik Gendhis (Multi) Manis, pabrik gula Gendhis Manis itu di mana 70 persen saham Bulog dan 30 persen Prabowo Subianto, yang saya dengar begitu. Saham Prabowo ingin dilepas itu kita tahu angka 30-40 miliar rupiah. Kalau ini bisa ambil kuota impor, bisa menghidupi pabrik gula Gendhis Manis," ucap Inas.

Ditanya Jatah Impor, Inas Singgung Saham Prabowo di Pabrik GulaPrabowo Subianto (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)


Namun Inas tidak menceritakan kelanjutan ajakan Bowo itu. Dia malah kembali ditanya jaksa perihal ada tidaknya uang dari Enggar selaku Mendag pada Bowo.

"Apakah Anda tahu ada pemberian Mendag kepada Bowo terkait itu?" tanya jaksa.

"Tidak tahu," jawab Inas.




"Bowo tidak pernah cerita?" tanya jaksa lagi.

"Tidak pernah," kata Inas.

Dalam persidangan ini Bowo didakwa menerima suap dan gratifikasi. Untuk dakwaan suap, Bowo diduga menerima Rp 2,6 miliar dari PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) terkait pekerjaan pengangkutan atau sewa kapal dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog), sedangkan terkait gratifikasi Bowo diduga menerima Rp 7,7 miliar. Perihal gratifikasi itu KPK menyebutkan sumbernya dari banyak pihak, termasuk berkaitan dengan Permendag tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads