5 Fakta Haris Azhar yang Kritik Menkumham Yasonna Laoly

5 Fakta Haris Azhar yang Kritik Menkumham Yasonna Laoly

Puti Yasmin - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 14:26 WIB
5 Fakta Haris Azhar yang Kritik Menkumham Yasonna Laoly/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Aktivis Haris Azhar tadi malam mengkritik tajam Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Kritik tersebut ia sampaikan dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC).

Kritik yang disampaikan Haris Azhar kepada Yasonna sebagai pembelaan untuk mahasiswa. Sebelumnya, Yasonna mengaku malu mendengar pendapat para mahasiswa terkait RUU KUHP dan meminta mereka untuk membaca terlebih dahulu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut profil Haris Azhar yang dirangkum detikcom:

1. Lulusan Inggris

Pada tahun 2010, Haris Azhar menyelesaikan gelar S2-MA di University of Essex, Inggris. Dalam kuliahnya, ia memperdalam Teori Hak Asasi Manusia dan Praktik.

2. Mengajar di Trisakti

Pria berumur 44 tahun ini mengajar di Universitas Trisakti dan Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera. Haris Azhar juga diketahui lulus S1 dari Trisakti pada tahun 1999.

3. Dirikan Lokataru

Kecintaannya terhadap dunia hukum dan HAM membuat ia mendirikan organisasi Lokataru. Haris Azhar mendirikan Lokataru bersama teman-temannya, yakni Nurkholis Hidayat, Eryanto Nugroho, Iwan Nurdin, Sri Suparyati, Mufti Makarim, dan Atnike Nova.



4. Gabung Program Milik Obama

Pada tahun 2014, pemilik akun Twitter @haris_azhar ini pernah bergabung dalam program milik Mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, yaitu Standing with Civil Society.

5. Pernah Berurusan dengan TNI

Haris Azhar pada tahun 2016 pernah berurusan dengan TNI. Kala itu, ia menuliskan testimoni korban eksekusi mati Freddy Budiman yang menyebutkan ada keterlibatan TNI, Polri dan BNN dalam peredaran narkoba.


#AyoSemuaBergerak hingga Anak STM Jadi Trending di Twitter:

[Gambas:Video 20detik]



(pay/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads