"Tidak ada (penggunaan senjata api)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dihubungi detikcom, Selasa (24/9/2019).
Polisi hanya diperbolehkan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Selain itu, pasukan dilengkapi peralatan taktis, seperti water cannon dan barracuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polda Metro Jaya mengerahkan 18 ribu personel untuk mengamankan aksi demo tersebut. Sebanyak 551 personel Brimob Polda Lampung juga telah dikirim ke Jakarta untuk diperbantukan guna mengamankan aksi hari ini.
"Sebanyak 551 personel Brimob Polda Lampung yang dipimpin langsung oleh Dansat Brimob Kombes Doniyar Kusumaji diberangkatkan BKO ke Polda Metro Jaya dan bergabung dengan personel Brimob lainnya dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa yang terjadi di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad dalam keterangan kepada wartawan, Senin (23/9/2019).
Gelombang unjuk rasa ini terjadi sejak Senin (23/9) kemarin. Unjuk rasa penolakan pelemahan UU KPK menggema di beberapa daerah, seperti Solo dan Bandung.
Unjuk rasa di depan gedung DPR pada Senin (23/9) kemarin sempat memanas. Massa merusak pagar gedung DPR hingga merangsek masuk ke jalan tol, bahkan ada yang menginap di depan DPR.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini