Lewat survei 'Bantu Jokowi Cari Menteri', ratusan nama kandidat usulan Detikers telah masuk proses penyaringan. Tim pakar telah menelaah nama-nama itu lewat focus group discussion (FGD). Redaksi detikcom juga memfinalisasi nama-nama tersebut, hingga keluarlah enam nama kandidat di masing-masing kementerian sebagaimana yang bisa Detikers pilih.
Tiga nama kandidat jaksa agung pilihan Detikers plus satu nama petahana akan kami serahkan kepada Jokowi. Nama pilihan yang Anda tentukan lewat polling ini akan menjadi pertimbangan Jokowi dalam menentukan jaksa agung 2019-2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Jokowi Cari Menteri', pilih kandidat, dan klik menu simpan.
Berikut adalah profil singkat dari enam kandidat jaksa agung:
1. Mahfud Md
Mohammad Mahfud Md lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada 13 Mei 1957. Dia adalah Guru Besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dia pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi PKB pada 2004-2008. Di jajaran pemerintahan eksekutif, dia pernah Menteri pertahanan dan Menteri Kehakiman (2000-2001). Mahfud pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2008-2013. Kini dia duduk sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam bidang politik Pilpres, Mahfud pernah menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Pada Pilpres 2019, dia sempat diisukan menjadi cawapres Jokowi, namun akhirnya Ma'ruf Amin-lah yang dipilih Jokowi menjadi cawapresnya.
2. Todung Mulya Lubis
Pria kelahiran Muara Botung Sumatera Utara pada 4 Juli 70 tahun silam ini tengah menjabat Duta Besar RI untuk Norwegia sejak 20 Februari 2018. Sebelumnya, Todung punya rekam jejak aktivisme sebagai Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Chairman of Regional Council on Human Rights in Asia di Manila, International Advisor at Human Rights Advocates di Berkeley, Wakil Ketua Investigasi HAM Timor Timur, Wakil Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin), dan Ketua Umum Ikadin.
Pendidikan Todung dimulai dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Universitas California, dan Harvard Law School. Dia mendapat gelar profesor Universitas Melbourne Australia dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Murdoch.
3. Saldi Isra
Saldi lahir di Solok, Sumatera Barat, 20 Agustus 1968. Sarjana hukum dari Universitas Andalas ini menyabet gelar master dari Universitas Malaya dan doktor dari UGM.
Saldi Isra pernah menjadi Komisaris Utama PT Semen Padang dan mundur dari jabatan itu saat resmi menjadi Hakim Konstitusi, 11 April 2017. Profesor dan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas ini masih menduduki jabatan itu di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga saat ini. Sebelumnya, dia juga sempat dipercaya sebagai Ketua Pansel anggota KPU dan juga menjadi anggota Pansel Penasihat KPK.
4. Abraham Samad
Mantan Ketua KPK ini lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1966. Gelar sarjana hingga doktoral dia raih di Universitas Hasanuddin. Abraham memulai karirnya sebagai advokat sejak 1995.
Abraham menggagas berdirinya Anti Corruption Committee (ACC) di Sulawesi Selatan dan menjadi kordinatornya. Dia juga pernah menjadi Tim Penasehat Hukum Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Sulawesi.
5. Gayus Lumbuun
Topane Gayus Lumbuun lahir di Manado, 19 Januari 1948. Mantan hakim agung ini mengawali pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana Bekasi, dilanjut S2 di Universeitas Tarumanegara Jakarta, dan S3 di Universitas Indonesia. Dia adalah Guru Besar Universitas Krisnadwipayana.
Gayus pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi PDIP periode 2004-2009. Gayus mengawali kariernya sebagai advokat dan juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum DPP Ikadin pada 2003-2007.
6. Imam Anshori Saleh
Imam lahir di Jombang, 8 Juni 1955. Dia adalah mantan Wakil Ketua Komisi Yudisial, Paruh I 2010-2015. Pendidikan S1 dan S2 dia selesaikan di UGM, gelar doktoral dia raih di UNPAD. Dia pernah menjadi wartawan surat kabar hingga level redaktur eksekutif.
Soal karier politik, Imam pernah menjadi anggota DPR dari PKB pada 2004-2009. Dia pernah menjadi Sekretaris Jenderal PKPI. Selepas tak lagi menjabat Sekjen PKPI, Imam ikut seleksi Calon Pimpinan KPK. Dia sempat masuk dalam 192 nama calon pimpinan KPK pada tahun ini, meskipun akhirnya tidak menjadi Pimpinan KPK.
Menurut Detikers, siapa yang tepat menjadi Jaksa Agung di periode kedua Jokowi? Isi polling 'Bantu Jokowi Cari Menteri' di sini detik ini juga!
Halaman 4 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini