Pakar Hukum Nilai Pelaporan Jaksa Agung ke KPK Aneh

Pakar Hukum Nilai Pelaporan Jaksa Agung ke KPK Aneh

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Minggu, 20 Okt 2024 10:09 WIB
Suparji Ahmad
Suparji Ahmad (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad, menilai pelaporan terhadap Jaksa Agung ST Burhanuddin ke KPK merupakan hal yang aneh. Menurutnya Isu tersebut telah lama terklarifikasi.

Diketahui, Jaksa Agung dilaporkan ke KPK karena masalah data pribadi, tanda tangan dan data pernikahan. Suparji menilai hal itu adalah isu lama yang sudah terklarifikasi.

"Pelaporan ke KPK adalah aneh, masak lembaga pemberantasan korupsi diminta mengurusi masalah tersebut, ya jadinya seperti Disdukcapil dan pengadilan agama. Itulah adu domba antar lembaga pemberantasan korupsi," kata Suparji, dalam keterangannya, Minggu (20/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Jaksa Agung juga dilaporkan terkait LHKPN yang tidak sesuai. Suparji meyakini bahwa Jaksa Agung Burhanuddin masih on the track, tidak seperti yang dilaporkan.

"Bahkan, disinyalir ada pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan tangan pihak lain untuk membunuh karakter Jaksa Agung Burhanuddin, ya, untuk saat ini kepentingannya adalah jabatan Jaksa Agung.

ADVERTISEMENT

Suparji menyebut Jaksa Agung Burhanuddin dapat membuktikan kinerjanya dalam memimpin Kejaksaan selama lima tahun kepemimpinan. Ia menilai Burhanuddin bisa membawa lembaga kejaksaan menjadi lebih baik dan lebih dipercaya publik daripada tahun tahun sebelum kepemimpinannya.

"Untuk pemberantasan korupsi yang dilakukannya, layak masyarakat untuk memberikan apresiasi," tuturnya.

Suparji berharap spekulasi-spekulasi atas upaya koruptor dengan mengadu domba antar lembaga pemberantasan korupsi, semestinya dihentikan dan tidak perlu ditanggapi secara serius.

Dari informasi yang dihimpun, ST Burhanuddin dituding terkait LHKPN yang tidak sesuai. Laporan itu disampaikan salah satu LSM bernama Indonesia Audit Watch atau IAW.

(yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads