Gibran Jadi Kader PDIP, Bakal Ikuti Jejak Jokowi?

Gibran Jadi Kader PDIP, Bakal Ikuti Jejak Jokowi?

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 23 Sep 2019 16:53 WIB
Jokowi dan Gibran memantau simulasi kirab pernikahan Kahiyang-Bobby. (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, resmi mendaftarkan dirinya menjadi anggota PDIP. Akankah Gibran mengikuti jejak Jokowi?

Sebagaimana diketahui, Gibran resmi mendaftarkan diri menjadi anggota PDIP. Gibran mendatangi kantor DPC PDIP Surakarta pukul 13.55 WIB, Senin (23/9/2019). Pendaftaran dilakukan sebagai langkahnya untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota (cawalkot) Surakarta.

"Kedatangan saya juga sekaligus kalau diberi kesempatan mengambil sekaligus mengisi formulir pencalonan wali kota," kata pria yang juga pengusaha kuliner ini di sela menunggu proses mendaftar kader PDIP, Senin (23/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Melihat langkah Gibran terjun ke politik melalui PDIP, tentu saja ini mengingatkan publik pada cerita ayahnya saat pertama kali masuk ke politik. Bagaimana cerita Jokowi saat itu? Begini catatan detikcom soal langkah Jokowi saat ketika maju dalam Pilwalkot Solo 2005.

Seperti Gibran, Jokowi awalnya juga pengusaha. Jokowi merupakan pengusaha mebel, yang memulai usahanya sejak daswarsa 1990-an. Saat itu, usaha Jokowi sudah moncer di Solo, bahkan ekspornya sudah ke mana-mana.

Jokowi lantas membidani lahirnya Asmindo cabang Solo, sebuah organisasi pedagang mebel yang menaungi pedagang mebel di seluruh Indonesia dan lebih dari 140 pengusaha mebel dan kerajinan di Solo. Organisasi itu dihidupkan Jokowi di Solo mulai 11 Juli 2002. Jokowi pun didaulat jadi ketuanya.

Kegiatan Jokowi di Asmindo ini kemudian mendapat sorotan dari sejumlah kalangan politik di Solo. Pada 2004, para pengurus dan anggota Asmindo Komda Surakarta sudah banyak kasak-kusuk.

Hingga akhirnya Jokowi memantapkan hati bergabung dengan PDIP pada sekitar 2004. Kala itu, alumnus Fakultas Kehutanan UGM itu menduduki posisi awalnya salah satu pengurus DPC PDIP Solo.

Masih pada 2004, Jokowi mengenal FX Hadi Rudyatmo, yang sudah lebih dulu masuk DPC PDIP Solo. Kedekatan Jokowi dan FX Hadi berlanjut saat keduanya dipercaya PDIP dan PKB maju sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada 2005.


Berkat kampanye yang gigih, Jokowi dan FX Hadi berhasil memenangi Pilkada Solo pada 2005 dengan meraih suara 36,62 persen. Tak signifikan memang, namun angka itu cukup membanggakan sebagai pencapaian pertama Jokowi dalam politik.

Mulailah Jokowi sebagai wali kota melakukan pembenahan untuk Kota Solo. Mulai infrastruktur, penataan pedagang kaki lima (PKL), pengembangan ekonomi, pelayanan kesehatan dan pendidikan, hingga 'rebranding' Kota Solo sebagai 'The Spirit of Java'.

Kinerja Jokowi dan FX Hadi membuat masyarakat Solo puas dan berbangga. Hal itu terbukti saat Jokowi dan FX Hadi kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Kota Solo periode kedua 2010-2015. Keduanya mengantongi suara yang sangat fantastis, 90,09 persen suara! Nyaris tak ada dalam sejarah pemilu Indonesia, kandidat mendapat angka hampir 100 persen. Prestasi Jokowi inilah yang akhirnya mengantarnya maju dalam Pilgub DKI 2012, Pilpres 2014, dan Pilpres 2019.


Melihat napak tilas perjalanan Jokowi saat maju di Pilwalkot Solo, apakah hal yang sama juga akan dilakukan oleh Gibran?
Halaman 2 dari 3
(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads