Memasyarakatkan Empat Pilar di Kaki Gunung Lawu

Memasyarakatkan Empat Pilar di Kaki Gunung Lawu

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Minggu, 22 Sep 2019 13:40 WIB
Memasyarakatkan Empat Pilar di Kaki Gunung Lawu
Foto: Dok MPR
Jakarta - Seni Budaya Tradisional Reog, Jaranan, dan Kesenian Ledhug dalam perjalanannya terus berkembang dalam sejarah. Kesenian yang sudah jarang dipertunjukkan ini memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat kota yang berjulukan "Kota Kaki Gunung" Magetan Jawa Timur itu.

Maka itu Sekretariat Jenderal MPR RI sengaja memilih seni budaya ini sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR RI, yang dilaksanakan di Yayasan Ar Raudlah Desa Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (21/9). Acara itu disambut gembira warga masyarakat serta dipenuhi penonton yang datang dari berbagai pelosok desa.


Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, saat memberi sambutan sebagai panitia pelaksana mengungkapkan MPR memilih seni budaya sebagai salah metode sosialisasi karena di dalam seni budaya tradisional ini, mengandung filosofi yang berisi tuntunan dan panutan, selain sebagai tontonan, ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Siti Fauziah menjelaskan, dalam memasyarakatkan Empat Pilar, MPR menggunakan berbagai metode.

"Selain untuk Sosialisasi MPR juga ikut melestarikan seni budaya daerah serta memperkuat rasa kebhinnekaan yang sudah terbangun selama ini," Siti, Minggu (22/9/2019).

Sementara Bupati Kabupaten Magetan Suprawoto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada MPR yang sudah menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar di daerah kaki gunung lawu ini.

"Karena sekarang ini masyarakat sudah enggan bicara Pancasila, dan berharap dengan Sosialisasi melalui pagelaran ini masyarakat juga diimbau menjaga persatuan agar kita tidak terpecah belah," tuturnya.

Dalam sambutannya anggota MPR Guntur Sasono menyampaikan bahwa ada empat hal pokok di negara ini yang harus kita sosialisasikan kepada masyarakat yaitu nilai nilai Empat Pilar MPR RI, seperti Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

"Karena dalam Empat Pilar MPR RI terkandung semangat Gotong Royong yang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Mari kita maknai nilai-nilai Pancasila itu agar kita terhindar dari perpecahan seperti yang dialami negara lain seperti Uni Sovyet, Yugoslavia dan negara lainnya,"ujar Guntur.

Usai menyampaikan materi sosialisasi, Pagelaran yang menampilkan Kesenian Reog dan Jaranan, Kesenian Ledhug dan Hadroh dengan bintang Tamu Kirun itupun dimulai dengan ditandai pemukulan Gong.


Pagelaran Seni Budaya di Kota yang berjulukan "Kota Kaki Gunung" ini dibuka oleh anggota MPR Guntur Sasono, dan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Magetan Suprawoto, Wakil Bupati Nanik Endang Rusminiarti, Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Anggota DPRD Kab. Magetan H. Soim, Sekretaris Daerah Kab. Magetan Bambang Tri Yanto, Ketua Yayasan Ar Raudlah Retno Djumhariati, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Biro Humas MPR Muhamad Jaya dan Ketua Yayasan Samudra Ilmu Cendekia Jombang Arifin, serta dihadiri oleh Muspika Kecamatan Sukomoro dan para tokoh masyarakat desa Tinap. (ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads