"Pak Kapolda (Irjen Rudy Sufahriadi) sudah memerintahkan agar Propam Polda Jabar turun menyelidiki," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom, Sabtu (21/9).
Truno mengatakan insiden itu akan ditelusuri Propam Polda Jabar. Propam akan menyelidiki secara lengkap, dari kronologi demo hingga berakhir ricuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Truno menjelaskan, berdasarkan keterangan yang disampaikan Kapolresta Bogor Kombes Hendri Fiuser, insiden tersebut bermula saat seratusan mahasiswa Universitas Pakuan melakukan demo di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran, Baranangsiang, Kota Bogor, Jumat (20/9) kemarin. Mahasiwa berdemo menyikapi beberapa isu, dari RUU KPK, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hingga Papua.
Saat demo selesai, para mahasiswa disebut hendak menutup akses jalan Tol Baranangsiang. Hal itu yang dianggap menjadi pemicu ricuhnya aksi demo.
"Kalau dari Kapolres kan sudah prosedur dikawal. Pasca-bubar pada saat pembubaran memang ada suatu yang dianggap perlunya dilakukan penindakan dalam rangka mengamankan ketertiban umum. Jangan sampai menutup akses jalan Tol Baranangsiang," kata Truno.
"Iya itu (pemicunya). Tapi itu akan didalami Propam apakah tepat pengambilan tindakan (dari polisi) tersebut," kata Truno menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, aksi demo mahasiswa di Kota Bogor pada Jumat (20/9) kemarin berakhir ricuh. Bahkan beredar video yang viral di media sosial memperlihatkan adanya pemukulan oleh oknum polisi kepada mahasiswa.
Dalam video tersebut, seorang mahasiswa diselamatkan oleh rekannya yang lain. Mahasiswa itu digotong dalam kondisi kepalanya berdarah.
Kapolres Bogor Kombes Hendri Fiuser mengatakan, pihaknya telah sesuai dengan prosedur dalam mengamankan aksi mahasiswa tersebut. Polisi saat itu berupaya mencegah mahasiswa yang disebutnya hendak memblokir akses Tol Baranangsiang, Bogor.
Hendri mengatakan demo itu dikawal oleh polisi. Saat itu ada sekitar 100 mahasiswa yang ikut demo. Selesai demo, mereka hendak kembali pulang ke kampusnya melalui Tol Baranangsiang.
"Sampai Tol Baranangsiang mereka akan tutup jalan tol, sudah kita imbau, kita pagar betis," kata Hendri Fiuser saat dihubungi detikcom, Sabtu (20/9).
Hendri menyebut para mahasiswa itu tidak mengindahkan imbauan polisi untuk bubar. Massa disebutnya melakukan perlawanan dengan melempari anggota dengan bambu, botol, hingga botol minuman sampai terjadi bentrokan.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini