"Kemudian kita akan siapkan kalau nanti terlalu lama kita akan lihat kondisi-nya, kita akan segera rapatkan kemungkinan untuk membangun atau menyiapkan yang namanya ruang belajar bebas asap," ujar Muhadjir di Gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).
"Iya (untuk) semua sekolah (yang terdampak karhutla), tapi kita lihat nanti kalau cuma 1-2 minggu saja saya kira tidak perlu tapi kalau 1 bulan misalnya itu saya kira perlu," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sudah ada teknologinya kerja sama dengan Kemendikbud dan ITB yang dilakukan pada 2015 untuk mengatasi asap tahun 2015. Memang kemudian tidak kita gunakan karena 2016-2018 kan aman, tidak ada asap," jelas Muhadjir.
Muhadjir juga menjelaskan penggunaan teknologi untuk membuat ruangan belajar bebas asap. Menurutnya setiap jendela akan diberikan penyaring, kemudian ruang kelas akan dipasang kipas angin exhaust untuk mengatur sirkulasi udara. Sementara itu, di dalam ruangan akan diberikan tanaman yang memiliki sumber oksigen.
"Teknologinya sederhana kok itu, cuma perlu pakai exhaust saja, jadi nanti ada jendela terbuka yang diberi penyaring untuk menyaring partikel diberi pelembab gitu di dalam juga harus ada kipas angin untuk sirkulasi udara dan ada exhaust yang mengisap udara keluar sehingga secara otomatis udara dari luar akan masuk dan melewati pintu yang diberi penyaring," kata dia.
"Di dalam ada aquarium untuk menjaga kelembapan dan pergantian atau produksi O2 bisa berjalan dengan baik atau bisa tanaman tanaman interior yang bisa memproduksi O2 bisa ditanam atau ditaruh di ruang-ruangan itu," imbuh Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, pengadaan ruang belajar bebas asap akan diprioritaskan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurutnya SMK butuh ruang praktek sehingga tidak bisa belajar di rumah.
"Terutama yang kita prioritaskan SMK karena mereka butuh praktek tidak mungkin di rumah," tuturnya.
Hingga saat ini, Muhadjir menyebut sebagian sekolah terdampak asap karhutla masih diliburkan. Naman libur disesuaikan dengan situasi di daerah setempat.
"Ya (libur) bervariasi, sudah ada koordinasi dinas dan sekolah misalnya hari ini dinas menginstruksikan supaya libur ya libur, kalau asap dianggap aman ya masuk, jadi fleksibel saja, termasuk penanganan-nya proses pembelajarannya dikontrol rumah bahkan ada ujian yang dilaksanakan di rumah," urai Muhadjir.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini