Warga Perumahan Griya Cemara Asri, Jl Purwodadi Kecamatan Tampan, Pekanbaru melaksanakan takziah ke salah satu rumah warga. Ini sehubungan ada keluarga dari perumahan tersebut yang meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laki-laki duduk di bawah tenda yang disediakan ahlilbait. Sedangkan ibu-ibu berada di ruangan tamu. Namun karena kondisi asap yang pekat, para petakziah terpaksa mengenakan masker.
"Kita datang bertaziah ke rumah tetangga kami yang lagi berduka. Kaum ibu banyak menggunakan masker, karena asap pekat juga masuk dalam rumah," kata Masyitoh warga setempat kepada detikcom, Senin (1//9/2019).
Warga setempat mengaku bahwa kondisi asap sudah membuat kondisi tubuh tidak fit. Sudah banyak warga sekitar yang mengalami batuk, flu dan sesak napas. Walau demikian, di bawah asap pekat yang membahayakan buat kesehatan mereka tetap bertakziah ke rumah tetangganya.
"Walau asap pekat dan baunya menyengat, kami tetap hadir bertakziah," kata Masyitoh.
Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah berlangsung selama dua bulan di Riau. Karhutla yang tak kunjung teratasi ini menimbulkan asap pekat dalam sepekan terakhir.
Kualitas udara di Pekanbaru sempat menyentuh level berbahaya. Malam ini pantauan ISPU kualitas udara di level tidak sehat. Sudah banyak masyarakat yang jatuh sakit karena asap ini.
Kondisi asap yang kian parah ini, akhirnya Presiden Joko Widodo hari ini turun ke Riau. Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini ingin melihat kondisi Karhutla dan masyarakat yang terpapar asap.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini