Salah satu orator dari Solidaritas Pemuda Nasionalis, Alwi, mengatakan aksi tersebut memiliki tujuan mendukung RUU KPK. Menurutnya, UU KPK memang sudah selayaknya direvisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Alwi meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melantik 5 pimpinan KPK periode 2019-2023 yang baru saja disahkan oleh DPR. Ia berharap pimpinan KPK yang baru bisa menjalankan tugas sesuai sumpah jabatannya
"Dengan dilantik ini harapan kami komisioner yang baru ditetapkan oleh Komisi III ini harus benar menjalankan sumpah jabatannya menjadi prosedur hukum yang berlaku, komisioner yang baru jangan sampai kemudian hari memilih atau pandang bulu dalam menegakkan undang-undang," sebutnya.
Alwi juga meminta Jokowi memecat komisioner KPK Agus Rahardjo cs. Menurutnya, Agus Rahardjo Cs telah membuat gaduh di Indonesia.
"Kami juga meminta Presiden memecat 5 komisioner yang lama. Atas tindakan mereka, mereka membuat gaduh, jadi dibuat gaduh atau yang dikatakan agitasi propaganda sehingga terjadi konflik antara lembaga KPK dengan pemerintah dan DPR," ucapnya.
Massa Ikut Apa Kata Korlap
Namun ironisnya, banyak massa aksi yang tak mengetahui persoalan dan tujuan demonstrasi di depan gedung KPK. Banyak dari mereka yang meminta menanyakan tujuan aksi ke koordinator lapangan (korlap) aksi tersebut.
"Nggak tahu (tujuan aksi). Tadi yang dijelasin sama yang di atas itu (tujuan aksi)," kata Heru, massa dari Matraman.
Selain itu, ada massa bernama Wati dari Johar Baru. Ia juga mengaku ikut-ikutan demonstrasi.
"Nggak tahu, (tujuan aksi) ikut-ikut aja, nggak tahu," sebutnya.
![]() |
Sobirin massa dari wilayah Jakarta Selatan mengaku mengetahui soal tujuan aksi tersebut dilaksanakan. Namun, saat ditanya, ia menyerahkan ke korlap aksi.
"Tanya korlapnya aja lebih jelas. Tanya korlapnya," katanya.
Aksi tersebut berlangsung dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Aksi massa itu diisi dengan berbagai orasi dari orator.
Massa pun kini sudah membubarkan diri. Mereka membubarkan diri dengan tertib