Pantauan detikcom, terdapat bercak darah di kusen warung Junaedi di Jalan Usaha, Jatinegara, Jakarta Timur. Haedar sempat memegang pecahan kaca dari meja yang dia hancurkan.
"Itu darah pelaku, karena megang kaca. Kaca itu ke tangan dia, luka itu. Saya sih nggak ada luka, untung nggak kena, karena menghindar itu," kata Junaedi saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (13/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meja dibacok, ada buktinya tuh meja dibacok-bacok," imbuhnya.
Haedar, disebutnya, sempat hendak menyerang Junaedi dengan pecahan kaca itu. Namun Junaedi meloncat hingga berlari menghindari amukan Haedar.
"Pecahan kaca disodorin ke muka saya, saya menghindar. Terus pecahan kaca meja itu dilempar-lempar ke saya, terus saya loncat ke samping, saya lari," katanya.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (12/9) malam. Setelah mengamuk, Haedar pulang.
"Sudah pulang, tuh, karena golok sudah saya ambil, saya lemparin ke atas, lalu si pembantu disuruh ambil golok yang saya lempar ke atas itu. Jadi ada buktinya nih, dibacok ke tiang, disabet ke sini juga, lalu dia pulang, terus ambil golok lagi. Sajam itu ada dua, samurai 1, golok 1. Ngamuklah dia ke sini, berantakan ini," paparnya.
Haedar sempat diamankan polisi. Namun polisi kemudian membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit setelah keluarga menyatakan bahwa Haedar mengalami gangguan jiwa.
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini